Tour de France 2024: Ineos Agresif Turunkan Bernal, Rodriguez, Thomas, dan Pidcock

Di saat UAE Team Emirates, Visma-Lease a Bike, dan Bora-Hansgrohe saling mengawasi, ada satu tim yang tetap punya peluang mengejutkan mereka semua di Tour de France 2024 nanti. Tim elite Inggris, Ineos Grenadiers, akan menurunkan pasukan superkuat. Mereka bahkan siap tampil agresif di grand tour yang berlangsung 29 Juni hingga 21 Juli tersebut.

Lihat ini susunan pembalap Ineos (dulu Team Sky): Di pucuk, ada Carlos Rodriguez plus Egan Bernal sebagai leader memburu sukses general classificiation (GC). Geraint Thomas, yang baru saja finis ketiga di Giro d'Italia, bakal jadi pendukung utama bersama pembalap eksplosif Tom Pidcock.

Empat berikutnya adalah Michal Kwiatkowski, Laurens De Plus, Jonathan Castroviejo, dan Ben Turner. Penuh pengalaman dan bisa membentuk kereta tangguh di tanjakan-tanjakan utama lomba.

Baca Juga: Tour de France 2024: Kesempatan Terakhir Primoz Roglic?

Bernal pernah jadi juara "Le Tour" pada 2019, Thomas pada 2018. Namun, Ineos menyebut opsi pertama adalah Rodriguez. Pembalap 23 tahun itu finish kelima di Tour de France tahun lalu. Dia dianggap punya potensi terbesar di lomba tahun ini.

"Setelah menjalani musim dengan strong dan konsisten, Carlos (Rodriguez) bakal memimpin Ineos Grenadiers di Prancis. Carlos terus membuat kami takjub dengan kemampuan membalapnya, juga dengan perilaku profesionalnya di atas sepeda maupun di luar itu", ucap Scott Drawer, performance director tim tersebut, lewat rilis resmi Ineos.

"Bersama dia adalah kekuatan dan pengalaman dari Egan, Tom, dan Geraint. Mereka memberi support sekaligus siap tampil agresif dan mengganggu para kompetisi kami saat lomba", tambahnya.

Awal musim ini, Rodriguez memang solid. Menang overall di Tour de Romandie dan menang etape di Criterium du Dauphine. "Persiapan saya telah berlangsung baik sejauh ini", ucapnya.

Sedangkan bagi Bernal, ini kesempatan besar untuk menunjukkan lagi keperkasaannya. Lima tahun lalu, dia disebut sebagai calon juara yang dominan di ajang dunia. Namun, kecelakaan pada 2022 nyaris merenggut nyawa dan menghentikan karirnya. Setelah dua tahun bekerja bertahap, dia merasa sudah siap lagi kembali ke barisan teratas.

"Saya senang bisa kembali dipilih. Ambisi saya adalah untuk tampil sangat kompetitif dan menjadi pembeda di lomba ini", pungkasnya. (mainsepeda)


COMMENTS