Pesona start dari Monumen Simpang Lima Gumul (SLG), menikmati kemegahan Bandara Dhoho, dan merasakan siksaan Kelok 9 plus Gigi 1 membuat animo para cyclist untuk mengikuti Kediri Dholo KOM 2024 meningkat. Mainsepeda menutup salah satu seri dalam East Java Trilogy tersebut tersebut setelah kuota 500 peserta terpenuhi pada Minggu, 23 Juni pukul 23:59 WIB.
Angka jumlah peserta tersebut meningkat cukup signifikan jika dibandingkan edisi tahun lalu. Pada 2023, Kediri Dholo KOM diikuti 450 peserta.
"Jumlah peserta yang sudah terdaftar 500 peserta. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh cyclist yang telah mendaftar Kediri Dholo KOM 2024", kata perwakilan Mainsepeda, Donny Rahadian.
Kemegahan Bandara Dhoho yang dipamerkan saat tes rute Kediri Dholo KOM beberapa waktu lalu.
Kediri Dholo KOM tahun ini akan terasa istimewa karena mulai beroperasinya Bandara Internasional Dhoho sejak April lalu. Peserta dari luar kota pun bisa langsung menuju ke Kediri tanpa perlu ke Surabaya terlebih dahulu. Saat ini, ada dua rute penerbangan yang tiba dan bertolak dari Bandara Dhoho, yakni rute ke Jakarta dan Balikpapan.
Selain mudahnya transportasi menuju Kediri, para cyclist kali ini bakal mendapat experience yang berbeda. Mereka berkesempatan menikmati kemewahan bandara baru tersebut karena peserta Kediri Dholo KOM 2024 diizinkan untuk singgah menikmati keindahan bandara swasta pertama di Indonesia ini.
Baca Juga: Tour de France 2024: Ineos Agresif Turunkan Bernal, Rodriguez, Thomas, dan Pidcock
Seperti edisi sebelumnya, tanjakan Kelok 9 yang ikonik, mirip dengan Jalan Lombard di San Francisco akan tetap menjadi menu utama. Side dish-nya adalah tanjakan Gigi 1 yang curam. Dua kombinasi yang membuat banyak cyclist akan merasakan penderitaan. Keduanya sekitar 3 km dari finish di kawasan Air Terjun Dholo. Untuk tanjakan Gigi 1, para peserta akan menghadapi gradiens curam sebesar 26 persen. Sedangkan, Kelok 9 kemiringannya konstan 17 persen.
Sedangkan, lokasi start kemungkinan besar akan dimulai dari Monumen SLG. Bangunan yang identik dengan The Arc de Triomphe di Prancis ini diresmikan pada 2008 lalu. Monumen ini menjadi lokasi paling ikonik sekaligus pusat ekonomi baru di Kabupaten Kediri.
Tim Mainsepeda sedang melakukan pengecekan di Monumen SLG.
Kediri Dholo KOM 2024 akan dilaksanakan pada 14 Juli mendatang. Event ini merupakan seri kedua dari balapan multi-seri milik Mainsepeda, East Java Trilogy 2024. Seri pertama adalah penyelenggaraan Antangin Bromo KOM X yang sukses digelar pada 18 Mei lalu. Sedangkan, seri pemungkasnya adalah Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM 2024. Seri terakhir ini bakal digelar pada 21 September 2024.
Tak hanya menaklukan tantangan KOM (King of Mountain), event balapan East Java Trilogy 2024 juga merupakan kompetisi bagi para cyclist untuk berburu juara umum di setiap kategori yang dipertandingkan. Juara pertama di setiap event mendapatkan 20 poin. Kemudian runner-up memperoleh 16 poin. Delapan urutan berikutnya masing-masing memperoleh 12, 10, 8, 6, 4, 3, 2, dan 1. Kemudian peserta yang mengikuti tiga event trilogi akan mendapatkan 20 poin tambahan.
Masing-masing balapan di East Java Trilogy 2024 akan terdiri dari 15 kategori. Terdapat beberapa kategori baru seperti penambahan terdapat pada kategori Men dan Women Under 29. Selain itu, balapan katergori perempuan juga bertambah nomornya yakni Women 40-44 serta Women 45+. Penambahan ketegori ini diharapkan semakin menambah sisi kompetitif dan fairness di East Java Trilogy tahun ini. (Mainsepeda)