Trek Madone Generasi 8: Kembali ke Aslinya Dulu

| Penulis : 

Dunia memang benar-benar berputar. Trek Madone Generasi 8, yang baru saja dirilis Kamis malam WIB (27/6), membuktikan kalau industri sepeda pun berputar seperti rodanya sendiri. Madone baru ini secara efektif me-merger-kan kembali sepeda aero dan sepeda climbing, menjadi sepeda allrounder. Kembali seperti spirit Madone yang aslinya dulu.

Sebagai penggemar lama merek Trek, yang punya koleksi banyak sepeda merek itu, perubahan ini --terus terang-- termasuk yang saya harapkan. Dan ini dari sudut pandang seorang penggemar dan kolektor lama!

Banyak penggemar lama Trek mungkin mulai jatuh cinta akibat efek Lance Armstrong. Bagaimana pun, Armstrong dulu mampu membantu balap sepeda jadi olahraga yang benar-benar global. Tujuh gelarnya di Tour de France memang tidak lagi diakui, tapi bagaimana pun dia telah memberi dorongan besar.

Nama "Madone" pun didapat salah satunya karena Armstrong. Diambil dari nama "Col de la Madone", nama sebuah tanjakan di selatan Prancis. Di tanjakan dekat Nice dan Monaco itulah Armstrong dulu menguji kemampuannya sebelum berlomba. Tanjakan itu panjangnya 14,8 km, dengan kemiringan rata-rata 6,2 persen dan elevation gain lebih dari 900 meter. Cocok dijadikan alat pengukur.

Salah satu spot tanjakan di Col de la Madone. Foto: Italy Bike Hotels

Madone demi Madone pun dipakai di ajang balap dunia. Membawa banyak nama jadi juara. Baik itu sprint, classic, maupun --khususnya-- tanjakan. Dari semua koleksi saya, Trek Madone 6.9 merupakan salah satu favorit. Ringan, simple, nyaman dikendarai. Kebetulan saya dapat bekas asli Tim RadioShack-Nissan-Trek, dan sepeda itu pernah saya tampilkan di YouTube Mainsepeda sebagai salah satu koleksi favorit.

Pada 2012, sepeda Madone juga jadi sepeda kenangan penting. Tahun itu, saya kali pertama nonton Tour de France sekaligus belajar gowes di tanjakan-tanjakannya. Bersama sahabat Prajna Murdaya, kami sepakat memperingati acara itu dengan membeli sepeda kembaran. 

Pilihannya, sepeda yang waktu itu diluncurkan: Trek Madone 7. Ini Madone pertama yang diperkenalkan sebagai "aero", walau bentuknya masih relatif tradisional. Salah satu fitur aeronya: Kaliper rem belakang yang ditempatkan di bawah chainstay. Kami memilih warna putih khas Tim RadioShack.

Catatan menyimpang sedikit: Orang Amerika yang melayani pembelian Trek kami pada 2012 itu kemudian terus naik karirnya, kemudian pindah ke jabatan lumayan di perusahaan komponen sepeda lain. Dia jadi sahabat kami dan membantu saya dalam memulai brand Wdnsdy. 

Di kisaran 2012 itu, sepeda-sepeda aero mulai mewarnai pasaran. Specialized sudah punya aero Venge, mendampingi allrounder Tarmac dan endurance Roubaix. Pada 2015, perang aero besar pun terjadi.

Specialized meluncurkan Venge Vias. Trek membuat Madone makin aero lagi dengan Madone 9. Dua-duanya masih rim brake, tapi dengan solusi sistem rem integrated masing-masing yang lumayan rumit.

Trek, waktu itu, unggul dalam hal bobot. Madone 9, walau aero, masih termasuk ringan. Plus nyaman karena ada fitur ISOspeed di sekitar seatmast. Saya suka banget sepeda itu dulu, bahkan mencatat salah satu waktu terbaik tanjakan saya menggunakannya (Nongkojajar dekat Surabaya dan Malang).

Trek Madone 9

Di saat Madone makin aero, Trek pun meluncurkan sepeda ringan dan "climber" bernama Emonda. Sampai hari ini, menurut saya varian pertama Emonda itu termasuk sepeda climber terbaik.

Madone kemudian terus semakin aero dan kompleks, Emonda dilanjutkan sebagai sepeda allrounder. Di samping keduanya, Domane dikembangkan sebagai sepeda endurance.

Pada perkembangannya, Emonda makin aero. Dan yang kurang asyik menurut saya, Madone makin "berat". Saya terus mengoleksi Madone hingga seri SLR (penerus Madone 9). Namun, tidak lama langsung saya jual lagi. Saya merasa sepeda itu berat. Dan jenis sepedaan saya yang "bukan dalkotan" lebih menuntut sepeda yang bisa dihajar segala rute.

All New Madone Gen 8 yang kini dipakai tim Lidl-Trek

Kemudian hadir pandemi. Dunia sepeda meroket.

Kemudian pandemi lewat. Dunia sepeda kembali ke bumi.

Banyak brand tutup. Banyak brand harus melakukan perubahan dan efisiensi. Termasuk Trek, merek terbesar Amerika dan salah satu terbesar dunia. Trek bahkan mengumumkan secara bertahap --namun dalam waktu dekat-- akan mengurangi jumlah SKU-nya hingga 40 persen. Bakal ada produk yang tidak dilanjutkan.

 

Lubang aero di All New Madone Gen 8. Foto: Trek

Madone generasi pandemi masih sangat aero. Dilengkapi dengan fitur baru lagi, ISOflow, di mana ada "lubang" di bawah area sadel untuk membantu kenyamanan plus aerodinamika.

Kemudian, awal tahun ini, muncul gambar "spy" sepeda serupa namun lebih kurus. Awalnya banyak mengira ini adalah Emonda baru yang lebih aero lagi, memakai fitur ala Madone.

Ternyata, ini bukan Emonda baru. Ternyata ini Emonda dan Madone jadi satu. Ternyata ini Madone kembali ke tujuan aslinya. Seringan mungkin, secepat mungkin. Kembali jadi Madone yang bisa melejit kalau dibawa ke Col de la Madone... (azrul ananda)

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah
Kolom Sehat: MTB
Barang Bawaan Peserta Journey To TGX 2024 Dikirim ke Trenggalek Gratis
Inilah Rute Journey To TGX 2024, Jarak Sama COT Bertambah
Tips Merakit Gravel Bike dengan Harga Terjangkau
Cervelo P5x Lamborghini, Hanya Ada 25 Biji
Sepeda Aero Merek Java Ini Bisa Dilipat