Kolom Sehat: Drama Bike-Bike

Halooo, besok Tour de France 2024 dimulai loh. Tahun ini event Tour de France bersamaan dengan Olimpiade Paris dan Piala Eropa 2024. Jadi alasan untuk begadang pasti banyak. Baik Anda yang sudah lama mengikuti olahraga sepeda dan baru saja mengikuti olahraga ini.

Lantaran bareng dengan Olimpiade 2024, tahun ini finis Tour de France 2024 agak beda. Tidak finis di Paris. Juga diakhiri dengan etape Time Trial (TT). Anda bisa lihat ulasan saya dan Om Aza lengkap di podcast Mainsepeda, yang tayang di hari yang sama dengan tulisan ini.

Kolom saya hari ini hanya ingin melengkapi sedikit. Sedikit memberi informasi Anda bahwa sebenarnya drama di Tour de France itu banyak banget. Dan drama atau cerita-cerita di balik layar ini bisa membuat perhelatan balapan selama tiga mingguan ini menjadi sarat emosi.

Saya sebenanrnya sangan mengikuti Tour de France 2023, tahun lalu. Saya paham serunya.

Bagaimana saat itu Pogi (Tadej Pogacar) yang fansnya banyak berupaya merebut kemenangan dari Jonas Vingegaard di tengah balapan.

Rasanya hal ini akan berhasil sampai di akhir. Tapi kenyataan berbalik 180 derajat. Hanya sampai situ saja saya tahunya. Dengan jargon Pogi yang terkenal kala itu “I'm finished, i'm dead”. Itu Kata-katanya ke timnya kalau dia sudah kewer dan copot.

Nah ternyata dramanya tidak sampai di situ saja. Saya tidak akan menuliskan semuannya. Tapi saya sarankan Anda para pembaca sekalian melihat tayangan mini series di Netflix Tour de France Unchained Season 2 untuk melandasi pengetahuan dan emosional Anda ketika menonton TdF 2024 nanti.

Awalnya saya tidak tertarik menonton. Namun teman saja Djambronk -yang juga menggilai sepeda dan tim Jumbo Visma- menceritakan keseruan drama TdF 2023. Akhirnya saya lihat series ini. Wow ternyata drama bukan melulu milik Pogi dan Jonas semata. Ternyata ada banyak cerita lain yang sangat seru. Tapi, sekali lagi sebaiknya tidak saya ulas di sini secara detail karena nanti membuat Anda menjadi malas menontonnya kan.

Semua drama atau cerita memang kadang terlalu dilebih-lebihkan. Sering kali sebuah drama terlalu dibuat buat agar ceritanya laku.

Menurut saya drama bike-bike ini agak lain. Cuplikan dan pengakuan dari pelaku adalah bukti konkret bahwa sebenarnya pembalap sendiri tidak tahu kalau sedang berlansung drama.

Lo kok bisa? Iya karena mereka fokus balapan. Kadang setelah finis mereka tidak tahu berapa lama tertinggal, berapa detik dari lawan, dan lansung menanyakan ke ofisial apa yang terjadi di tim ini? Tim sana tidak tahu menahu. Siapa yang berteman dekat dengan siapa hanya orang terdekat saja yang tahu.

Nah di series ini Anda bisa lihat kedalaman emosional yang begitu dalam. Para atlet itu terlalu lelah untuk berdrama, tetapi untung ada orang yang jeli dan mendokumenter ini semua sehingga kita bisa memahami drama bike-bike itu sampai sesari-sari emosinya. Sekian.(Johnny Ray) 


COMMENTS