Etape-etape awal Tour de France 2024 boleh berlangsung di Italia. Tapi dua etape pertama telah direbut pembalap Prancis. Setelah Romain Bardet menang etape pembuka, giliran Kevin Vauquelin merebut etape kedua pada Minggu, 30 Juni.
Pembalap 23 tahun tersebut mengulangi kesuksesan Bardet tak hanya karena sesama pembalap Prancis. Tapi juga strategi yang sama. Jika Bardet breakaway ketika balapan kurang 50 km, Vauquelin lebih ekstrem lagi: attack dini pada 190 km menuju finis atau saat balapan baru berjalan 9 km meninggalkan titik start di Cesenatico.
Vauquelin attack bersama 10 pembalap lain. Yakni, Quentin Pacher (Groupama-FDJ), Axel Laurance (Alpecin-Deceuninck), Hugo Houle (Israel-Premier-Tech), Nelson Oliveira (Movistar), Jonas Abrahamsen (Uno-X), Harold Tejada (Astana Qazaqstan), Cristian Rodriguez (Arkea-B&B Hotels), Mike Teunissen (Intermarché-Wanty), dan Jordan Jegat (TotralEnergies).
Namun, jelang finis, pembalap yang tersisa hanya Abrahamsen dan Oliveira. Vauquelin yang punya kemampuan nanjak meninggalkan mereka di tanjakan kategori tiga, San Luca, pada 1,9 km sebelum finis. Membuat pembalap 23 tahun itu sendirian melintasi garis akhir di Bologna.
"Saya sangat senang. Terima kasih banyak untuk strategi breakaway yang kami lakukan. Kami benar-benar sukses melakukannya. Hari yang sempurna," kata pembalap 23 tahun tersebut.
BACA JUGA: Romain Bardet Yellow Jersey Pertama Tour de France 2024!
Vauquelin begitu emosional meraih kemenangan ini. Sebab, ini adalah kali pertama dalam karirnya memenangi etape grand tour paling prestisius di dunia. Vauquelin melakukan selebrasi dengan mengangkat kedua tangan ke arah penonton. Dia meminta mereka untuk berteriak lebih kencang.
Dia berterima kasih kepada rekan setimnya, Cristian Rodriguez, yang membantunya sejak awal saat melakoni breakaway. Terutama saat melintasi tanjakan terakhir di San Luca. "Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya untuk Christian. Saat saya berakselerasi, saya ingin mempertahankan tempo saya. Terutama di tanjakan terakhir," katanya.
Balapan baru masuk hari kedua namun persaingan di general classification langsung panas. Tadej Pogacar (UAE Team Emirates) langsung merebut yellow jersey dari Romain Bardet. Pogi tampil sangat ngotot di tanjakan San Luca. Akselerasi Pogi membuat para pembalap lain keteteran. Hanya Jonas Vingegaard yang bisa menempelnya. Alhasil, klasemen umum pun langsung dikuasai Pogacar diikuti Remco Evenepoel dan Vingegaard.
Tanjakan San Luca jadi kunci kekuasaan Pogacar di klasemen umum karena tanjakan tersebut adalah tanjakan final sebelum akhirnya turun dan flat menuju garis finis. Setelah para pembalap menghabiskan tenaga sepanjang 186 km, tidak semuanya mampu menjaga pace saat melintasi tanjakan kategori 3 tersebut. Primoz Roglic (Red Bull-Bora Hansgrohe) sendiri sebelum balapan mengakui San Luca sebagai titik krusial yang menentukan. "Takkan mudah menghadapi San Luca," katanya.
Results powered by FirstCycling.com