Pembalap Eritrea Biniam Girmay meraih kemenangan di etape 4 Tour de France, Senin 1 Juli. Pembalap 24 tahun itu untuk kali pertama menang etape di ajang Le Tour. Girmay menjadi pembalap Afrika berkulit hitam pertama yang menguasai etape.
Etape 3 adalah etape pertama di rute flat. Balapan sejauh 230,8 km itu start di Piacenza dan finis di Turin. Sempat diwarnai aksi breakaway, namun, peloton terus mengejar hingga balapan kembali dalam satu rombongan besar.
Jelang garis finis, terjadi crash pada 3 km sebelum para pembalap mencapai Turin. Crash tersebut menghalangi Mark Cavendish untuk ikut adu sprint bersama pembalap lain yang membuat peluangnya untuk mencetak rekor sepanjang massa kemenangan etape kembali pupus.
BACA JUGA: Tour de France 2024, Etape 2: Kevin Vauquelin Raih Kemenangan di Italia, Pogacar Rebut Yellow Jersey
Birmay tak menduga dia akan meraih kemenangan di ajang grand tour paling bergengsi ini. "Sejak saya mulai bersepeda, saya begitu memimpikan Tour de France," kata pembalap Intermarche-Wanty itu. Le Tour 2024 adalah partisipasi Birmay yang kedua. "Bisa menang setelah bertarung di bunch sprint, ini sesuatu yang tidak bisa dieprcaya. Kemenangan ini sangat bermakna bagi saya dan bagi semua masyarakat Afrika," katanya.
Etape ketiga juga diwarnai aksi kudeta di general classification. Setelah merebut yellow jersey dari Romain Bardet (DSM-Firmenich PostNL), Tadej Pogacar (UAE Team Emirates) ternyata hanya mampu bertahan satu hari menjadi penguasa klasemen umum. Pembalap Slovenia itu harus merelakan tahtanya direbut Richard Carapaz (EF Education–EasyPost) yang untuk kali pertama mencatatkan rekor sebagai pembalap Ekuador yang mengenakan jersey kuning.
BACA JUGA: Romain Bardet Yellow Jersey Pertama Tour de France 2024!
Carapaz merenggut yellow jersey dari Pogi setelah mampu tampil lebih cepat pada segmen tanjakan di etape tiga. Meskipun demikian, kepemimpinan pembalap Ekuador di general classification sangat rapuh. Sebab, catatan waktu antara Carapaz di dan tiga pembalap di bawahnya, yakni Pogi, Remco Evenepoel, dan Jonas Vingegaard, sama. Karena itu, Carapaz bisa terus dikudeta kapan saja begitu dia lengah.
Kudeta terhadap Pogi ini menunjukkan bahwa Tour de France 2024 sangat kompetitif. Pogi tak bisa dominan seperti yang dia lakukan di Giro d'Italia 2024 pada Mei lalu. Persaingan menuju gelar juara, paling tidak pada saat ini, menjadi pertarungan antara empat pembalap di peringkat teratas klasemen sementara.
Results powered by FirstCycling.com