Kegiatan tahunan pecinta sepeda lipat Brompton Day Out (BDO) selalu menciptakan keseruan dan keunikan masing-masing. Tak terkecuali pada BDO kesembilan yang digelar di Yogyakarta, Minggu, 7 Juli 2024.
Bertemakan "Indonesia Art and Culture", setiap peserta memamerkan baju daerahnya. Ada yang berpakaian khas kesenian Angguk Banyumasan, ada pula yang berkebaya, dan masih banyak yang lain. Tema ini dipilih karena lokasi BDO 9 yang berada di Yogyakarta yang dikenal sebagai kota budaya.
"Total peserta ada 350. Dan mereka mengenakan baju daerah masing-masing karena temannya kebudayaan Indonesia," kata founder Brompton Owners Group Indonesia (BOGI) Baron Martanegara.
Baca Juga: Kediri Dholo KOM 2024: Diikuti Peserta dari 25 Provinsi dan 8 Negara, Penasaran dengan Rute KOM
Puncak acara BDO 9 diawali dengan gowes bareng dengan jarak yang tak terlalu jauh. Hanya 10 km. Start dari Kantor Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta menuju arah Tugu Jogja melewati Malioboro dan Benteng Vredeburg, kemudian melewati Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta dan finis di JNM Bloc.
Di lokasi terakhir, para peserta menghabiskan waktu dengan gim-gim kecil untuk menambah keseruan acara. Dan tentunya berbagi hadiah dan pengumuman kostum terbaik.
"Kita gowesnya tidak jauh karena kita ingin lebih banyak ingin memanfaatkan untuk silaturahmi, bisa guyub dan ngobrol-ngobrol," imbuhnya.
Selain menggelar jambore nasional di Yogyakarta, BOGI juga mengkreasikan event ultra-cycling dengan menggunakan sepeda Brompton. Terdapat 30 cyclist Brompton yang berpetualang dari Bogor ke Yogyakarta dengan jarak 600 km. Event ini baru pertama kali digelar oleh BOGI.
"Karena ini baru pertama, kami batasi 30 peserta saja," jelas Baron.
BOGI merupakan komunitas pecinta sepeda lipat asal Inggris, Brompton. BOGI sendiri sudah lahir sejak 2013 sebelum sepeda Brompton viral di Indonesia pada masa pandemi lalu. (Mainsepeda)