Kolom Sehat: Plan Your Ride

Mungkin pembaca sudah sering dengar kata kata plan your  ride. Agar kita bisa menyelesaikan jarak tertentu, kita harus merencanakan seberapa sering kita berhenti untuk beristirahat. Seberapa cepat kita harus mengayuh. Tujuannya, target waktu dan jarak yang diharapkan bisa tercapai.

Demikian juga dunia balapan. Apalagi sekaliber balapan Tour de France. Bila Anda mengikuti balapan Tour de France 2024, mungkin etape 11 kemarin adalah salah satu etape yang sangat menghibur. 

Tapi sebelum saya membahas etape itu. Saya cerita sedikit beberapa latar belakang yang mendasari pembahasan saya berikut.

Jonas Vingegaard adalah juara bertahan yang diharapkan mempertahankan juaranya. Musuh utamanya adalah Tadej Pogacar.  Kalau Anda ingat saya mengulas dan memfavoritkan si Tadej ini, karena gaya gowesnya yang asyik dan cenderung “panasan”, ya memang sih, orang kuat bebas. Di sisi lain, Jonas mengalami musibah beberapa waktu lalu. Bukan rahasia kalau persiapan Tour de France itu sangat sulit dan salah satu kesialan yang harus dihindari adalah crash atau kecelakaan.

Sialnya, Jonas kena crash. Cederanya parah. Proses penyembuhannya sangat dirahasiakan. Tiba tiba Jonas yang kala itu diragukan bisa ikut Tour de France di detik akhir dinyatakan ikut dan siap hajar-hajaran dengan Tadej.

Tentu saja ini kan penyataan yang belum ada bukti. Beberapa teman DM saya bilang pada saya kalau jagoan saya tahun ini (tahun ini saya mihak Jonas) kans juaranya kecil. Selain baru sembuh, latihannya kurang. Tukang tariknya kena covid (Sepp Kuss). Di sisi lain, Pogi baru saja juara Giro d'Italia dan berambisi mengawinkan gelar Giro dan Ttour de France seperti legenda pembalap Italia Marco Pantani.

Nah, sekarang balik ke etape 11. Memang di awal ada beberapa usaha breakaway termasuk usaha dari Richard Carapaz. Walapun akhirnya bisa terkejar dan pada akhirnya Carapaz tidak bisa mengikuti pace gerbong depan.

Yang menarik ketika balapan masih menyisakan tiga tanjakan, seingat saya, dan jarak yang ditempuh masih harus sekitar 35 kilometer lagi. Pogacar melakukan break yang gemilang. Dia berhasil menjauhkan diri dari Primoz Roglic, Jonas , Remco Evenepoel. Dan setelah itu turunan panjang sebelum menuju dua tanjakan lagi.

Nah di sini ketika Jonas ketinggalan, teamnya melalui radio memberikan semangat dan data. Bertahan dulu nanti kamu kejar di tanjakan berikutnya. Ketika saya mendengar perintah team ini, saya jadi bingung. Ini serius atau sekedar abang-abang lambe race director biar Jonas tidak down ya/ Tetapi setelah turunan itu, Jonas dapat menyusul Pogi. Di-break lagi sama Pogi sampai ke puncak, dan Jonas masih bisa ikut. Tersisa satu tanjakan terakhir .

Pogacar tidak pernah kalah head to head sprint. Waktu saya liat mereka berdua saling tunggu waktu nge-gas, saya tidak kaget kalau Pogi akan meledak dan mencuri finish.Tapi itu tidak terjadi.

Jonas sanggup menahan kekuatan Pogi dan finish setengah ban di depan Pogi!

Ternyata keputusan untuk tidak mebuang tenaga secara habis habisan untuk melayani serangan awal Pogacar berbuah manis. Kata kata sport director Team Visma benar benar menjadi kenyataan. Jonas bisa mengejar di tanjakan berikutnya.

Ini semua karena untuk tahun ini Visma benar benar detail mempersiapkan data data pembalap untuk men-support atlet mereka. Bahkan, mereka punya mobil tactical khusus yang berisi banyak monitor unutk memantau pergerakan lawan.

Luar biasa. Hasil yang luar biasa dari Plan Your Race!

 


COMMENTS