Sinyal Tadej Pogacar untuk mengawinkan gelar Giro d'Italia dan Tour de France tahun ini semakin menguat. Pasca mengakhiri pekan kedua Tour de France 2024, Pogacar semakin menjauhkan diri dari kejaran Jonas Vingegaard dan Remco Evenepoel di general classification.
Bahkan nama terakhir seharusnya sudah dicoret dari kandidat juara karena saat ini tertinggal lebih dari 5 menit dari Pogi, sapaan Pogacar. Persaingan menuju pekan terakhir pun menyisakan Pogi dan Vingegaard. Enam etape yang akan menjadi penentuan juara Tour de France 2024.
Tapi berkaca pada hasil pekan pertama dan kedua, Pogacar tampaknya tidak akan banyak menemukan tantangan dari Vingegaard dalam perebutan maillot jaune. Pembalap UAE Team Emirates ini menciptakan jurang waktu cukup lebar di dua rute pendakian, etape 14 dan 15.
Di Pla d'Adet, Pogacar finis solo dengan keunggulan 39 detik dari Vingegaard yang menyelesaikan balapan sebagai peringkat kedua. Sehari berselang di etape 15, pembalap 25 tahun ini tampil lebih impresif lagi. Ia menciptakan keunggulan waktu di atas satu menit dari musuh bebuyutannya tersebut. Kedua hasil balapan tersebut memaksa Vingegaard menjauh di klasemen GC. Ia tertinggil 3 menit 9 detik dari Pogi.
"Saya pikir dua balapan terakhir semua orang menjadi saksi, salah satu penampilan terbaik saya di rute pendakian yang pernah ada. Ketika saya mengecek angka kekuatan saya, sungguh gila, itu angkat tertinggi di karir saya," kata Pogacar.
Skenario yang sama mungkin akan terulang kembali di etape 19 dan 20 pada pekan terakhir balapan. Kedua etape ini memiliki gambaran yang identik dengan etape pegunungan di pekan kedua balapan tersebut.
Tanjakan-tanjakan kategori 1 dan Hors akan menjadi santapan bagi para pembalap. Dan yang terutama ialah garis finis yang berada di puncak ketinggian.
Etape 19 akan dimulai dari Embrun dan berakhir di Isola 2000 berjarak 144,6 Km. Lintasan akan terdiri dari dua tanjakan hors categorie dan ditutup dengan pendakian Isola 2000 dengan panjang lintasan 16,1 Km dan gradiens rata-rata 7,1 persen. Demikian pula di etape selanjutnya, balapan akan ditutup di puncak ketinggian Col de la Couillole yang merupakan tanjakan kategori 1.
"Saya tidak berpikir bahwa mereka mengambil balapan di Jumat dan Sabtu (Etape 19 dan 20). Saya pikir mereka akan fokus satu, tapi kami punya cara kami sendiri," imbuh Pogi.
Pasca perolehan waktu yang semakin menjauh, Vingegaard mengaku belum menyerah. Terlebih statusnya ialah sang juara bertahan. Namun, Pogacar meresponnya dengan santai.
"Jonas mengatakan bahwa dia tidak akan menyerah dan saya pikir bahwa dia benar," ucap pembalap asal Slovenia ini.
Untuk mengunci gelar juara Tour de France tahun ini, Pogacar hanya perlu menjaga jarak dari pembalap terdepan di etape lainnya. Seperti etape 16 yang merupakan lintasan jalan datar terakhir. Pogacar kemungkinan besar akan kalah bersaing dengan para sprinter seperti Biniam Girmay atau Jasper Philipsen.
Sementara itu, etape 17 dan 18 didominasi dengan jalur perbukitan dan rolling. Sedangkan, etape terakhir akan menjadi penutup yang menegangkan karena memperlombakan nomor Individual Time Trial (ITT). Nomor ini kemungkinan besar akan menjadi milik Evenepoel. (Mainsepeda)