Karir Victor Campenaerts seperti berubah 180 derajat dalam beberapa bulan terakhir. Kehadiran putra pertamanya pada bulan Juni lalu membuat Campenaerts memiliki tujuan hidup baru.

Karir pembalap Belgia ini sempat terkatung-katung dengan timnya saat ini, Lotto Dstny. Perpanjangan kontraknya ditunda dan ia sempat merasa kesulitan dengan karir balap sepedanya. 

"Saya mendapatkan penolakan untuk waktu yang lama. Saya kesulitan menyelesaikan jadwal latihan saya," kata Campenaerts. 

Campenaerts tak bisa menahan air matanya usai berhasil memenangi balapan etape 18 Tour de France 2024. 

Akan tetapi, nasib Campenaerts berubah dalam sehari. Ia memenangi etape 18 Tour de France 2024 pada Kamis, 18 Juli 2024. Cyclist 32 tahun menjalani pertarungan yang sengit dengan dua rivalnya, Michal Kwiatkowski (Ineos Grenadiers) dan debutan Tour Mattéo Vercher (TotalEnergies). 

Ketiganya mulai menjauh dari rombongan saat balapan menyisakan 35 Km akhir. Pertarungan sesungguhnya terjadi saat jelang finis. Kwiatkowski mencoba mengambil inisiatif menyerang terlebih dahulu, tapi usahanya sia-sia. Campenaerts terlihat lebih tenang dan 200 meter terakhir ia mengeluarkan seluruh tenaganya yang tersisa. 

Baca Juga: Tour de Banyuwangi Ijen 2024: Tim Mancanegara Mulai Berdatangan ke Bumi Blambangan 

Serangan Campenaerts begitu mendadak sehingga Kwiatkowski dan Vercher gagal mengejarnya. Hasilnya Campenaerts keluar sebagai pemenang balapan. Sedangkan, peringkat kedua serta ketiga berturut-turut ditempati Vercher dan Kwiatkowski.

Pasca kemenangan di Barcelonnette, Campenaerts tampak semakin yakin meninggalkan Lotto Dstny. Tim yang dibelanya dalam dua musim terakhir. 

Campenaerts, Vercher dan Kwiatkowski melakukan breakaway bersama-sama sejak balapan menyisakan jarak 35 Km.

"Saya telah merubah cara berpikir saya. Saya punya masa depan yang cerah sekarang. Ini cara yang super baik untuk meninggalkan tim. Kami akan merayakannya malam ini," imbuhnya. 

Campenaerts memang bukan pembalap penuh prestasi seperti Tadej Pogacar atau Jonas Vingegaard. Tapi ia pernah menunjukkan kerja kerasnya saat mendapatkan penghargaan super combativity setelah penampilan agresifnya di tiga pekan balapan di Tour de France musim lalu. Ia juga Juara Individual Time Trial (ITT) Eropa pada tahun 2017 dan 2018.

Di sisi lain, Pogacar dan para pesaing juara Tour de France 2024 memilih menyimpan tenaganya pada balapan etape ke-18. Mereka memilih fokus untuk dua balapan berat tipikal pegunungan dua hari ke depan. Pogacar, Vingegaard dan Evenepoel finis 13 menit 40 detik lebih lambat Campenaerts. Walhasil, klasemen general classification pun tak berubah. (Mainsepeda)

Results powered by FirstCycling.com

Populer

6 Rekomendasi Wisata Andalan Kabupaten Kediri
Peringati Hari Bhayangkara Ke-78, Polda Jatim Gelar Tour de Panderman
Kuota Terpenuhi, 500 Peserta Bakal Ramaikan Kediri Dholo KOM 2024
FSA dan Ritchie Sembunyikan Kabel di Semua Sepeda
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Kesalahan Cyclist Pemula: Duduk Mengangkang, Celana Dalam, atau...
Kolom Sehat: Lebih Baik Pulang Kewer daripada Pulang Ditangisi
TROL Incar Podium di Bromo KOM 2022
Tour de France 2024, Etape 19: Pogacar Paksa Vingegaard Menyerah Lebih Awal
Gowes Peringati Dirgahayu RI di Kota Malang Berakhir Nagih