Tour de Banyuwangi Ijen 2024 kembali digelar setelah empat tahun absen. Pandemi COVID-19 menjadi alasannya. Tahun ini, event berstandar UCI (Union Cycliste Internasional) 2.2 ini kembali dilaksanakan pada 22-25 Juli 2024. Balapan ini akan dibagi menjadi empat etape dengan total jarak 632 Km. 

Balapan hari pertama akan diawali dengan etape flat dari Tegalsari menuju Banyuwangi. Panjang lintasan mencapai 136,2 Km. Etape 1 akan menjadi surga bagi para sprinter. Berlanjut menuju etape 2 dan 3 merupakan tipikal etape hilly. Kombinasi jalur flat dan tanjakan yang tak terlalu ekstrem. 

Etape 2 dimulai dari Alas Purwo menuju Banyuwangi dengan lintasan sepanjang 153 Km. 45 Km pertama akan diisi jalur flat sebelum masuk tanjakan kategori 4 di Songgon. Pendakian ini panjangnya 24,6 Km dengan gradiens maksimal 7 persen. 

Rute TdBI 2024 akan melalui beberapa jalur menanjak yang sangat ekstrem. 

Trek terpanjang terjadi di etape 3. Rute dari Glenmore dan finis lagi-lagi di Banyuwangi memiliki panjang lintasan mencapai 175.3 Km. Sorotan utama di etape 3 adalah tanjakan Pakel yang masuk kategori 2. Tanjakan ini sejauh 13,1 Km dengan gradiens maksimal di angka 10 persen.

“Pada etape 1, 2, dan 3 kemungkinan peraih yellow jersey masih para pembalap sprinter,” kata Chairman Tour de Banyuwangi Ijen 2024, Guntur Priambodo.

Etape penutup disebut sebagai 'jalur neraka'. Ini karena para pembalap di Tour de Banyuwangi Ijen 2024 akan merasakan tanjakan paling ekstrem. 

Diawali rute flat dari Banyuwangi, pendakian akan dimulai di kilometer 128. Pembalap akan mendaki tanjakan kategori 3 di Kalibendo. Jaraknya 12,1 Km dengan gradiens maksimal 10 persen.

Baca Juga: Tour de France 2024, Etape 19: Pogacar Paksa Vingegaard Menyerah Lebih Awal

Belum cukup melemaskan otot kakinya, para cyclist bakal menghadapi tanjakan Hors Categorie mengarah ke garis finis di Paltuding, Ijen. Jaraknya 14,4 Km dan gradiens maksimal mencapai 23 persen. “Inilah tantangan terberat, sekaligus penentuan siapa juara Tour de Banyuwangi Ijen tahun ini,” imbuh Guntur.

Tak hanya soal kompetisi dan jalur ekstrem, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebut event Tour de Banyuwangi Ijen 2024 juga sekaligus memperkenalkan keindahan alamnya. Mulai dari perkotaan hingga daerah pegunungan yang eksotis. 

“Semua etape menyuguhkan keindahan bentang alam Banyuwangi. Mulai jalanan perkotaan, kawasan pedesaan, pantai, hutan, perkebunan, hingga Gunung Ijen yang populer dengan fenomena api biru-nya,” kata Ipuk Fiestiandani.

Tour de Banyuwangi Ijen 2024 bakal diisi pembalap-pembalap hebat. Sebut saja Adne Van Engelen dari tim Roojai Insurance, Thailand. Dia merupakan juara Tour of Thailand 2024. Di tahun yang sama, dia juga berhasil menjuarai etape 2 Tour of Qinghai Lake 2024, Tour of Sharjah 2023, Tour of Serbie 2022, serta Tour of Egypt 2016.

Selain itu, atlet di tim Universe Cycling Team asal Belanda juga difavoritkan. Hal ini karena mereka dilatih oleh Peter Pouly, yang merupakan pembalap mantan juara umum TdBI 3 kali, pada 2016-2018.

“Van Engelen merupakan salah satu atlet yang diifavoritkan menjadi juara di Tour de Banyuwangi Ijen tahun ini. Dia dilatih oleh Peter Pouly, yang sudah berpengalaman di track TdBI,” ujar Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banyuwangi, M. Alfin Kurniawan. 

Selain Van Engelen ada juga pembalap andalan Terengganu Cycling Team, Malaysia, Eyob Metkel yang bertengger di papan atas Tour of Turkiye juga akan berlaga di ajang ini. 

Sedangkan untuk pembalap nasional ada nama cyclist Aiman Cahyadi, pembalap andalan Timnas Indonesia itu memiliki segudang prestasi internasional. Di antaranya juara nasional individual Time Trial Sea Games 2023. Di tahun yang sama, dia juga berhasil merebut status sebagai King of the Mountains (KOM) dalam Tour of Sharjah. (Mainsepeda)

Populer

Ramai Latihan ke Gunung Demi Taklukkan Taiwan KOM
Kolom Sehat: His Name is Also Effort
Banting Setir, Rigoberto Uran Kejar Impian Jadi Pemain Sepak Bola
Tour of Guangxi 2024: Kecelakaan Massal, Ethan Vernon Rebut Jersey Merah
Kolom Sehat: Earn vs Burn
Kolom Sehat: Don't Rich People Difficult (E-Bike)
Journey To TGX 2024 Terbuka untuk Berbagai Jenis Sepeda (No eBike!)
Bandung Vintage Friday: Kembalikan Kejayaan Sepeda dan Apparel Jadul
Kolom Sehat: Meri, tapi Bukan Anak Bebek
Tips Merakit Gravel Bike dengan Harga Terjangkau