Evenepoel, Bakat Belgia yang Belum Kebagian Pujian

| Penulis : 

Publik Belgia dikenal sangat gila olahraga balap sepeda. Penyebabnya ialah lahirnya bakat terbesar Eddy Merckx yang beraksi di era 1960 hingga 1970-an. The Cannibal, julukan Merckx, menjuarai total 11 GrandTour, lima diantaranya gelar Tour de France. 

Akan tetapi, pasca kejayaan Merckx berakhir. Praktis tidak ada pembalap modern yang dapat menandinginya. Per hari ini, ekspektasi tinggi publik Belgia tertuju kepada Remco Evenepoel. Bukan Wout van Aert atau Jasper Philipsen. 

Evenepoel dikenal pembalap yang lebih all-around jika dibandingkan dua rekan senegaranya. Hebat dalam time trial, mumpuni di rute tanjakan. Namun, sejauh ini bakatnya kalah mentereng dari dua pembalap terbaik saat ini, Tadej Pogacar dan Jonas Vingegaard. 

Hal ini yang membuat banyak kritikan masih tertuju padanya. Di gelaran Tour de France 2024, Evenepoel duduk di peringkat ketiga klasemen general classification. Ia tertinggal 9 menit 18 detik dari sang juara, Tadej Pogacar. 

Hadiah hiburannya ialah ia meraih gelar klasemen pembala muda terbaik atau jersey putih. Ia memimpin dengan keunggulan telak dari pembalap Ineos Grenadiers Carlos Rodriguez. Kedua pembalap memiliki perbedaan waktu 15 menit 46 detik. 

Saat Ia merayakan keberhasilannya, kritik pun masih saja ia rasakan. Padahal finis di posisi ketiga dalam Tour de France perdananya dan memenangkan kaus pembalap muda terbaik bukan hal yang buruk. 

“Semua orang selalu meragukan saya. Saya pikir mulai hari ini hal itu harus berakhir. Finis di posisi ketiga di belakang dua pembalap terbaik di dunia menunjukkan bahwa saya telah berada pada level yang sangat konsisten. Itu menunjukkan bahwa saya telah membuat langkah maju," kata Evenepoel. 

Membutuhkan waktu enam tahun bagi Soudal Quick-Step untuk mengizinkan Evenepoel turun di Tour de France. Tapi cedera tulang selangka sempat menganggunya. Cedera yang ia dapatkan di Tour Basque Country pada April lalu. 

"Ini Tour de France pertama saya, ada banyak tekanan dari negara saya. Banyak kerja keras yang kemudian saya salurkan di usaha saya sendiri, tanpa membandingkan dengan dua nama besar (Pogacar dan Vingegaard). Itu hal yang saya dapat banggakan," imbuhnya. 

Evenepoel menjadi pembalap Belgia pertama yang berdiri di podium Tour de France sejak Lucien Van Impe pada tahun 1981. Jurgen Van den Broeck juga pernah meraih posisi ketiga pada tahun 2010. Namun, posisi tersebut ia raih karena Alberto Contador dihukum karena doping. (Mainsepeda)

Populer

Ramai Latihan ke Gunung Demi Taklukkan Taiwan KOM
Kolom Sehat: His Name is Also Effort
Banting Setir, Rigoberto Uran Kejar Impian Jadi Pemain Sepak Bola
Tour of Guangxi 2024: Kecelakaan Massal, Ethan Vernon Rebut Jersey Merah
Kolom Sehat: Earn vs Burn
Kolom Sehat: Don't Rich People Difficult (E-Bike)
Cyclist Favorit: Rekor Aryanto Nugroho 8 Tahun Tanpa Absen Berolahraga
Kolom Sehat: Meri, tapi Bukan Anak Bebek
Tips Merakit Gravel Bike dengan Harga Terjangkau
Cerita Janu Joni Nge-Drop di Bentang Jawa 2024