Pandemi COVID-19 seperti meruntuhkan dunia balap sepeda di Indonesia. Event-event internasional berstandar UCI yang sebelumnya ramai diselenggarakan satu demi satu gagal digelar.
Oleh karenanya, Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) 2024 bak oasis di tengah padang gurun. Khususnya bagi atlet nasional. Mereka tak perlu lagi jauh-jauh ke luar negeri hanya untuk menimba prestasi.
Tour de Banyuwangi Ijen 2024 sejatinya tak luput diterpa badai pandemi. Gelaran ini absen 4 tahun lamanya. Terakhir digelar pada tahun 2019. Tapi berkat kerja keras dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi akhirnya event ini dilaksanakan kembali pada 22-25 Juli 2024.
"Event ini sudah lama off, akhirnya bisa membayar rasa kangen kami untuk kembali berkompetisi," ungkap pembalap Banyuwangi Road Cycling Club (BRCC), Abdul Soleh.
Muh Imam Arifin yang berhasil meraih Ijen Sulfur Jersey atau pemimpin klasemen GC.
Tour de Banyuwangi Ijen 2024 merupakan event internasional berstandar UCI dengan klasifikasi kompetisi 2.2. Ajang ini meliputi balapan di 4 etape berbeda, mulai dari rute flat, hilly, dan diakhiri dengan lintasan pegunungan Ijen sebagai penutup. Total jaraknya mencapai 632 Km.
Di sisi lain, Muhammad Imam Arifin memberikan apresiasi tinggi atas digelarnya kembali TdBI 2024. Imam merupakan pembalap nasional paling kompetitif. Bahkan ia sempat berhasil memimpin klasemen general classification pasca melakoni balapan etape 3.
Baca Juga: Merhawi Kudus Juara Tour de Banyuwangi Ijen 2024!
"Saya rasa ini event balap sepeda terbaik di Indonesia. Luar biasa sih," kata pembalap yang berhasil meraih Gandrung Jersey atau pemenang kategori cyclist nasional terbaik.
Meskipun demikian, ia tak ingin klasifikasi turnamen di Tour de Banyuwangi Ijen 2024 naik kelas ke 2.1.
"Saya pikir lebih baik tetap di UCI 2.2 karena kalau naik, nanti banyak klub-klub nasional yang tidak bisa ikut. Karena banyak tim-tim kita yang belum Continental," imbuhnya.
Abdul Soleh (Kiri), Muh Imam Arifin, dan Astnan Maulana adalah tiga pembalap Indonesia terbaik di TdBI 2024.
Harapan tersebut diamini oleh Event Director Tour de Banyuwangi Ijen 2024, M Alfin Kurniawan. Ia memastikan TdBI 2025 masih akan berlabel UCI 2.2.
Meski memiliki potensi, Alfin menilai butuh lompatan besar untuk menggelar event UCI 2.1. Dari fasilitas pendukung hingga supporting system yang belum memadai menjadi alasan utama belum bisa naik kelas.
"Plan untuk TdBI 2025 sudah ada karena kan pendaftarannya setahun sebelumnya. Sejauh ini masih 4 etape. Ada keinginan untuk menjadi 5 etape, tapi masih dalam kajian," kata Pria yang juga PLT Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) ini.
Tour de Banyuwangi 2024 berjalan sukses tanpa ada kendala berarti. Ditandai dengan raihan gelar juara Merhawi Kudus. Pembalap Terengganu Cycling Team ini memimpin klasemen akhir general classification usai memenangi etape 4. Ia unggul 9 detik dari rekan setimnya Melkel Eyob. (Mainsepeda)