Remco Evenepoel mencatatkan namanya dalam buku sejarah Olimpiade ketika finis pertama dalam nomor Men's Road Race pada Sabtu, 3 Agustus 2024. Ia menjadi pembalap pertama yang menyapu bersih dua nomor yang dipertandingkan usai sebelumnya meraih medali emas di Individual Time Trial (ITT).
Pembalap Belgia ini menyelesaikan balapan sendirian. Ia menuntaskan lintasan sejauh 272,1 Km dengan catatan waktu 6 jam 19 menit 34 detik. Unggul jauh lebih dari 1 menit dari dua pembalap tuan rumah yang meraih medali perak dan perunggu, Valentin Madouas serta Christophe Laporte.
Kurang dari 4 kilometer dari finis, Evenepoel harus terhenti, berteriak meminta bantuan. Sepedanya bermasalah. Namun, hal itu pun tak menghentikannya meraih juara. Usai berganti sepeda, ia terus melaju dan tanpa sanggup dikejar rival-rivalnya.
Menara Eiffel bak menjadi saksi sesaat Evenepoel meraih medali emas Olimpiade 2024.
Ia mengangkat tangannya dengan penuh kemenangan saat menyeberangi jembatan Seine. Lantas ia bergaya dengan eloknya dengan berpose di garis finis.
Evenepoel mulai serangkaian serangan ketika balapan masih menyisakan 90 Km. Namun, momen pembeda ketika balapan kembali memasuki kota Paris. Cyclist 24 tahun ini berhasil melewati kelompok pengejar yang terdiri dari tujuh pembalap, termasuk Ben Healy.
"Jujur saja, saya merasa kepayahan. Ini balapan yang sangat berat. Dan saya bangga memenangi ini dan menjadi yang pertama meraih dobel medali," ujar Evenepoel.
Baca Juga: Kolom Sehat: 2 Fast 2 Furious
Evenepoel mendapatkan sejumlah kritik karena masih kalah bersaing dengan dua cyclist terbaik saat ini, Tadej Pogacar dan Jonas Vingegaard. Ia pun harus puas finis sebagai peringkat ketiga Tour de France 2024 yang selesai akhir Juli lalu. Akan tetapi, dua medali emas Olimpiade seperti menutup celah kritikan kepadanya.
Evenepoel terlahir dengan bakat luar biasa sebagai pesepak bola. Ia adalah bek sayap Timnas U-16 Belgia dan bermain di klub papan atas Belgia, Anderlecht. Tak ada yang meragukannya waktu itu. Bahkan rekor beep test-nya di Anderlecht belum terpecahkan. Beep test sendiri merupakan tes untuk mengukur kemampuan VO2 Max.
Akan tetapi, Evenepoel memilih berpindah haluan. Sepak bola tak menarik lagi baginya. Ia pun mengikuti jejak ayahnya yang seorang pembalap profesional, Patrick Evenepoel.
Tim tuan rumah Prancis juga bersuka cita karena mengamankan medali perak dan perunggu.
Tujuh tahun usai debutnya di balap sepeda lokal di Zoutleeuw, ia sukses menjadi peraih dua medali emas Olimpiade Paris 2024. Sungguh perjalanan yang luar biasa.
"Saya sudah mempersiapkan tahun ini dengan selebrasi itu, jadi saya tahu menara Eiffel akan menjadi latar belakangnya. Jadi saya ingin melakukannya. Saya pikir ini akan menjadi gambar yang bagus," imbuhnya.
Cabang balap sepeda menjadi penyumbang medali terbanyak bagi Belgia. Dari empat medali yang diraih, tiga diantaranya disubangkan Evenepoel dkk. Selain Evenepoel, Wout van Aert menyumbang medali perunggu di nomor ITT pekan lalu. Satu medali perunggu lain tercipta dari cabor Judo.
Sementara itu, pembalap paling diunggulkan Mathieu van der Poel tampil tak impresif. Ia harus puas finis di peringkat ke-12. Tertinggal jarak 1 menit 49 detik dari Evenepoel. (Mainsepeda)
Results powered by FirstCycling.com