Greenfly Cycling Community tampaknya kecanduan dalam melakukan kegiatan sosial. Setelah kesuksesan dengan kegiatan Lombok Charity Ride pada edisi pertama di tahun 2023 lalu, Greenfly CC kembali meluncurkan progam yang sama tahun ini. Tak tanggung-tanggung, komunitas asal Jakarta ini berhasil mengumpulkan donasi hampir Rp 700 juta.
Seperti diketahui, Lombok Charity Ride adalah program gowes sejauh 1.500 Km dari Jakarta menuju Lombok Utara. Yang spesial event gowes ini juga sebagai wadah pengumpulan donasi pendidikan untuk kepala sekolah dan guru di Lombok Utara.
Greenfly CC bekerja sama dengan Perkumpulan Indonesian Overseas Alumni (IOA) dalam pelaksanaan kegiatan ini. Ketua panitia Lombok Charity Ride 2024 Thia Adrie Evril mengatakan donasi diperuntukan bagi 1.500 guru di Kabupaten Lombok Utara. Donasi bukan dalam dana langsung, tapi berupa program pelatihan.
Terdapat 19 cyclist yang berpartisipasi dalam kegiatan gowes sejauh 1.500 Km ini.
"Program pendidikan ini menurut kami tidak mudah, tapi hasilnya lebih jangka panjang. Daripada kami sumbangkan saja, mungkin hanya bertahan 2-3 bulan saja," ungkap Adrie.
Kabupaten Lombok Utara terbentuk melalui UU Nomor 26 tahun 2008. Namun di usianya yang baru menginjak ke-10, kabupaten ini terdampak gempa besar. Banyak infrastruktur rusak dan pengembangan pendidikan pun terhambat.
Baca Juga: Olimpiade Paris 2024: Raih Emas Kedua, Evenepoel Catat Sejarah
Belum lagi dampak pandemi COVID-19 yang seakan membuat program pembangunan semakin tersendat. Hal ini yang menjadi alasan mengapa kabupaten Lombok Utara dipilih menjadi tujuan program Lombok Charity Ride.
"Di tengah keterpurukan IOA melakukan program pendidikan tersebut. Harapannya setiap orang di Lombok Utara mendapatkan akses pendidikan dan bangkit kembali," imbuhnya.
Penyerahan plakat finis 1.500 Km dari Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu kepada perwakilan cyclist, Nurhayati.
Program Lombok Charity Ride 2024 mengajak 19 cyclist ultra untuk berpartisipasi dalam pengumpulan dana. Salah satunya ialah Nurhayati, mantan atlet pesepeda yang tersohor pada era 90-an. Ia dijuluki 'Ratu SEA Games' karena berhasil menyumbang lima medali emas pada penyelenggaraan tahun 1997.
Selain Nurhayati, cyclist ultra Muhammad Dzaki Wardana juga turut berpatisipasi. Mereka bersepeda dari Jakarta ke Lombok dalam 8 hari. Mulai 25 Mei hingga tiba di Kantor Bupati Lombok Utara pada 1 Juni 2024.
"Mereka kami sebut pejuang, Ibu Nurhayati salah satunya, beliau itu legenda sepeda dan mengumpulkan Rp 45 juta. Sudah lama tidak gowes, tapi demi event ini beliau ikut serta," tambahnya. (Mainsepeda)