Katarzyna Niewiadoma terlihat terduduk sambil menangis di puncak Alpe d'Huez. Tapi tangisan pembalap perempuan Canyon-SRAM adalah bentuk kebahagiaan. Ia menjuarai Tour de France Femmes 2024. Gelar paling prestisius yang pernah didapatkan oleh cyclist Polandia ini. 

Akan tetapi, klaim juara Niewiadoma diwarnai drama. Melakoni etape terakhir pada Minggu, 18 Agustus 2024, ia hampir kehilangan puncak klasemen general classification (GC). Demi Vollering yang sebelumnya hanya mengisi peringkat ke-8 klasemen GC. Tiba-tiba menjadi ancaman terbesar bagi Niewiadoma di etape terakhir. 

Cyclist Team SD Worx - Protime tampil luar biasa dan akhirnya memenangi balapan. Melahap lintasan yang diisi dua tanjakan HORS Categorie dengan catatan waktu 4 jam 34 menit 14 detik. Ia mengungguli Niewiadoma dalam pendakian Alpe D'Huez. Dan meninggalkannya jauh di belakang. 

Niewiadoma merayakan gelar juara dengan mengangkat sepedanya sesaat setelah finis. 

Usai finis, Vollering pun menjatuhkan diri di depan gerbang finis. Sembari mengamati pergerakan waktu detik demi detik menunggu kedatangan Niewiadoma. Berharap kompetitornya itu finis jauh lebih lambat. Dan akhirnya pembalap 29 tahun ini tiba dan menyelesaikan balapan 1 menit 1 detik di belakang Vollering. Akumulasi waktu menetapkan Niewiadoma sebagai juara dengan perbedaan 4 detik saja. Margin terpendek dalam sejarah penyelenggaraan Tour de France. 

"Empat detik ini terasa sangat ajaib sekarang. Saya senang dan sejujurnya, saya merasa ada banyak waktu di mana saya kehilangan kemenangan. Rasanya luar biasa berada di langkah teratas," ungkapnya. 

Baca Juga: Vuelta a Espana 2024, Etape 2: Awal Positif bagi Kaden Groves

Niewiadoma mulai memimpin klasemen GC pada etape 5. Memanfaatkan nasib buruk Vollering yang terlibat kecelakaan massal. Vollering pun finis 1 menit 47 di belakang barisan terdepan. Termasuk ada Niewiadoma di dalamnya. 

Tatanan klasemen GC pun berubah saat itu. Vollering yang awalnya mengenakan jersey kuning harus tergusur ke peringkat ke-9. Ia tertinggal 1 menit 19 detik dari Niewiadoma. Sedangkan, peringkat kedua sempat ditempati oleh pemenang medali emas Olimpiade Paris Women's Road Race, Kristen Faulkner. Ia tertinggal 19 detik. Catatan waktu tersebut yang menjadi modal juara oleh Niewiadoma hingga akhir. 

“Dalam balapan, Anda membutuhkan kaki yang bagus. Namun, Anda juga membutuhkan keberuntungan. Berada di posisi yang tepat. Saya merasa sering kali tidak berjalan sesuai keinginan saya," imbuh Niewiadoma. 

Musim ini menjadi periode terbaik bagi Niewiadoma. Ia sebelumnya memenangkan Gravel Worlds musim gugur lalu. Selain itu, ia juga menjuarai La Fleche Wallonne. (Mainsepeda)

Results powered by FirstCycling.com

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah
Kolom Sehat: MTB
Tips Memilih Lebar Handlebar yang Ideal
Tips Merakit Gravel Bike dengan Harga Terjangkau
Barang Bawaan Peserta Journey To TGX 2024 Dikirim ke Trenggalek Gratis
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Inilah Rute Journey To TGX 2024, Jarak Sama COT Bertambah