Preview Pekan Kedua Vuelta a Espana 2024: Panggung Tinju untuk Para Climber 

Pekan kedua Vuelta a Espana 2024 akan diawali dengan bergulirnya etape 10 pada Selasa, 27 Agustus 2024. Enam etape akan dimainkan digelar. Menariknya pekan ini bak menjadi ring tinju bagi para pembalap climber

Lima dari enam balapan etape yang akan dilalui berupa segmen pegunungan dengan kategori tanjakan yang beragam. Hanya etape 11 saja akan melalui lintasan perbukitan dan tidak ada etape jalan datar minggu ini.  

Yang jadi sorotan utama ialah rute-rute yang akan mengakhiri balapannya di puncak ketinggian. Etape-etape ini berpotensi menciptakan jarak waktu yang cukup besar diantara pembalap. Artinya komposisi klasemen general classification (GC) bisa berubah secara sporadis.  

Etape 12 akan meliputi pendakian yang akan berakhir di Estacion De Montana De Manzaneda. Tanjakan ini masuk kategori 1 dengan panjang segmen pendakian sejauh 15,9 Km dengan elevasi rata-rata 4,7 persen. 

Ben O'Connor dan rekan setimnya saat melakoni etape 9 Vuelta a Espana 2024. 

Sehari kemudian, rute balapannya cukup identik dengan etape sebelumnya. Diawali jalur perbukitan, balapan akan ditutup dua tanjakan hanya dalam 20 Km terakhir. Yakni pendakian Puerto de Lumeras dan terakhir Puerto de Ancares yang berada di ketinggian 1.659 meter di atas permukaan laut. 

Dan rute tersulit pada pekan kedua akan dijumpai para cyclist di etape 15. Balapan ini harus melewati tanjakan HORS Categorie untuk mencapai garis finis. Puncaknya berada di Valgrande-Pajares Cuitu Negru. Jalur pendakian berjarak 19 Km dengan 3 Km terakhir berisi tanjakan terjal dan konstan dengan gradiens di atas 15 persen.

Hingga etape 9, Ben O'Connor berhasil menguasai klasemen GC. Ia unggul hampir 4 menit dari pembalap Red Bull-Bora-hansgrohe, Primoz Roglic. Pembalap peringkat ketiga adalah Richard Carapaz. Ketiga cyclist ini semua bertipikal climber

Baca Juga: Pendaftaran Ditutup! 500 Cyclist Siap Taklukan Tanjakan Ijen

Akan tetapi, perebutan mailot rojo atau jersey merah pimpinan klasemen GC tak hanya berkutat di tiga nama tersebut. Ambil contoh kemenangan heroik Adam Yates di etape 9. Pembalap UAE Team Emirates ini memimpin balapan sejak 60 Km sebelum garis akhir. Ia pun finis seorang diri Granada dengan keunggulan 1 menit 39 detik dari Carapaz. Pesaing terdekatnya kala itu. Sedangkan, O'Connor harus puas mengisi podium ketiga dan terlambat 3 menit 45 detik dari Yates. 

Akibat kemenangan tersebut, Yates merangsek naik 20 peringkat ke posisi ketujuh. Dan Carapaz yang finis runner up juga melompat 15 peringkat dan sekarang duduk di posisi ketiga. 

Momen-momen seperti ini yang akan kemudian bisa terjadi di enam etape ke depan. O'Connor yang saat ini di puncak GC pun bisa saja terkudeta dari posisinya. Walaupun saat ini unggul cukup jauh. 

Roglic masih menjadi pembalap yang diunggulkan untuk memanfaatkan situasi ini. Ia telah menjuarai Vuelta a Espana sebanyak tiga kali. Dari kurun 2019 hingga 2021. Dan bukan tak mungkin mengulangi prestasinya kembali tahun ini, meski sudah berumur 34 tahun. Namun, pembalap climber lainnya seperti Enric Mas, Mikel Landa, Aleksandr Vlasov, Carlos Rodriguez juga memiliki potensi untuk menciptakan kejutan.

Selain itu, juara bertahan Vuelta a Espana Sepp Kuss juga dapat memaksimalkan periode ini sebagai momen kebangkitan. Pembalap Visma Lease a Bike ini masih berkutat di posisi ke-14. Ia tertinggal 8 menit 16 detik dari pimpinan klasemen. (Mainsepeda)


COMMENTS