Cyclist Favorit: Vlogger Janu Joni Lahir dari Band Pop-Punk

Janu Joni dikenal sebagai cyclist yang nyambi sebagai pembuat konten. Pelanggannya di YouTube lebih dari 12 ribu. Janu seringkali membagikan pengalamannya bersepeda. Dari sekedar rutinitas latihan hingga saat mengikuti event-event nasional.

Tapi tahukah bahwa Janu Joni itu cuma nama panggung? Nama aslinya Yanuar Dwi Cahyanto. Janu bercerita awalnya mendapatkan julukan tersebut ketika masih bersekolah.

"Dulu teman-teman manggilnya Janu. Pas umur-umur SMK, pernah punya band Pop Punk namanya Joni. Akhirnya digabung jadi Janu Joni," kata Janu.

Cyclist 32 tahun ini bercerita pertama kali terjebak di dunia sepeda pada tahun 2019. Bukan produk pandemi, karena Janu mulai setahun sebelum COVID-19 merebak. Awalnya ia diajak oleh rekan sejawatnya. Pria yang juga menekuni bisnis videografi pernikahan ini pun akhirnya kepincut mencoba.

Baca Juga: Kolom Sehat: Dark Knights

Janu lantas mencoba menjadi content creator setahun setelahnya. Ia melihat produk digital naik pesat karena pandemi. Oleh karena itu, ia akhirnya mulai memproduksi konten video. Apalagi ia sudah akrab dengan dunia videografi. "Sebenarnya bikin video awalnya agar siapapun mencintai olahraga," imbuhnya. 

Semakin dalam menyukai sepeda, pria asli Solo itu mulai mencari tantangan baru. Ia akhirnya menjajal ultra cycling sejak 2022 lalu. Puncaknya tahun ini, ia mengikuti dua event bersepeda jarak jauh dengan rute ribuan kilometer. Yakni East Java Journey (EJJ) 2024 dan terakhir Bentang Jawa 2024. 

Di EJJ 2024, Janu memilih pair dengan Wahyu Noegroho. Bahkan duet Janu dan Wahyu menjadi juara di kategori tersebut. Sedangkan di Bentang Jawa, Janu beraksi di kategori solo. 

Janu mengaku merasakan banyak momen tak terduga saat mengikuti Bentang Jawa 2024. Yang paling tidak susah dilupakan ketika ia menanjak ke arah Jemplang, Bromo. Ia tak menyangka bahwa area tanjakan ini tak ada satu pun warung atau tempat makan. Janu mengaku kehabisan logistik ketika perjalanan. Ia kelaparan, dan kehausan. 

Beberapa kali ia mencoba menyetop penjual bakso yang menggunakan sepeda motor, tapi tak ada yang berhenti. Malah sepeda motor barang roda tiga yang berisi barang kebutuhan warung yang berhenti. 

"Saya kondisi sudah tidak ada tenaga. Tapi malah yang berhenti itu motor barang yang roda tiga itu, dia belanja buat warung. Akhirnya beli roti, biskuit, soda, dan air putih. Padahal saya tidak manggil, mungkin tahu saya lagi dorong sepeda," ungkapnya.

Ia akhirnya menyelesaikan Bentang Jawa sebagai finisher ke-16 setelah menyelesaikannya dalam 119 jam 10 menit. (Mainsepeda)


COMMENTS