Ijen KOM 2024: Belum Perlu Menyerah di Persaingan Men 40-44

Di atas kertas Kurniawan berpeluang besar akan menjuarai klasemen umum East Java Trilogy di kelas Men Age 40-44. Cyclist asal Tasikmalaya ini menang back-to-back di dua balapan sebelumnya, Bromo KOM X dan Kediri Dholo KOM. Namun, seri terakhir di EJ Sport Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2024 akan tetap berlangsung dengan tensi yang tinggi. 

Dua kompetitor terdekatnya Wahyu dan Yohanes Tekno Wijoyo mengklaim tidak ingin memberikan kemenangan mudah bagi Kurniawan. Yohanes merupakan juara bertahan East Java Trilogy tahun lalu. Khusus dalam balapan KOM di Paltuding Ijen, Yoyo, sapaan Yohanes, tampil sebagai pemenanganya. Dan ia berambisi mempertahankan podiumnya itu. 

"Ya kita harus optimis. Saat ini fokus saya menurunkan berat badan sekaligus latihan tetap dijaga. Target turun 4 kg lagi," kata Yoyo. 

Di lain pihak, Wahyu juga tak ingin buru-buru mengibarkan bendera putih. Peluangnya menjuarai East Java Trilogy memang terbilang kecil. Saat ini Wahyu berada di posisi runner-up dengan raihan 32 poin. Tertinggal delapan poin dari Kurniawan. Artinya jika ingin juara, cyclist asal Aceh Besar ini harus memenangi EJ Sport Banyuwangi Bluefire Ijen KOM sekaligus berharap Kurniawan finis di luar tiga besar. 

"Minimal harus mengimbangi Kurniawan karena kan dia tuan rumah. Jadi target saya di depan Ko Yoyo dan minimal Kurniawan di peringkat keempat. Masih optimis juara," kata Wahyu. 

Baca Juga: Cyclist Favorit: Guntur Priambodo dari Angkat Besi Kepincut Balap Sepeda

Akan tetapi, Wahyu mengaku sedang menemui kendala. Ia dipindahtugaskan ke Pekanbaru dari Semarang beberapa waktu lalu. Dan di tempat baru, ia kesulitan untuk menemukan rute latihan menanjak. Kontur jalan di Pekanbaru lebih banyak flat, berbeda dengan Semarang yang berbukit. Jika mencari jalur pendakian, maka ia harus bepergian 150 Km. 

Oleh karena itu, ia memanfaatkan teknologi bersepeda virtual, Zwift. Hal ini dilakukan untuk menjaga konsistensi latihannya di tengah kesibukannya. 

"Saya sebisa mungkin maintenance untuk ngejar loot. Jadi pagi latihan outdoor, sorenya trainer. Minimal satu jam tiap sesinya," imbuhnya. 

Tak mudah mengalahkan Kurniawan. Ia adalah mantan atlet nasional dan masih bergabung dengan Banyuwangi Road Cycling Club (BRCC). Hal ini membuat dia sudah sangat akrab dengan rute pendakian menuju Paltuding, Ijen. 

"Ya sudah sering di sana. Karena aslinya sudah BRCC sejak lama, tahun 2013. Semenjak elite dan sekarang jadi master. Persiapan besok H-1 minggu TC dulu di sana," ungkap Kurniawan. 

Selain tiga pembalap di atas, cyclist asal Malang Sugeng Wahyudi juga masih masuk kandidat yang akan berebut podium. Ia mengisi posisi keempat semenjara klasemen juara umum Men Age 40-44 dengan koleksi 16 poin. Selain itu, cyclist asal Jerman Andre Degenkolb juga dapat diperhitungkan. Meski kansnya naik podium sangat kecil. (Mainsepeda)


COMMENTS