Perebutan juara East Java Trilogy 2024 di kategori Men Age Under 29 masih melibatkan empat cyclist. Namun, Ahmad Zaljian dan Dandi Dwi Prasetya punya kans terbesar membawa pulang trofi juara. Seri penutup adalah EJ Sport Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2024 yang digelar Sabtu, 21 September 2024.
Ahmad memimpin klasemen umum Trilogy dengan koleksi 36 poin. Penantang terdekatnya ialah Dandi Dwi Prasetya yang tertinggal enam poin. Sedangkan, posisi ketiga ditempati oleh Zein Fiqri Habibie. Cyclist 28 tahun itu berjarak cukup jauh dari dua pesaingnya. Zein baru mengoleksi 18 poin.
Zein Fiqri saat di Kelok 9 Kediri Dholo KOM 2024
Meskipun demikian, Zein dinilai ancaman besar. Alasan utamanya adalah faktor tuan rumah. Zein merupakan pembalap asli Banyuwangi yang tergabung dalam tim BRCC (Banyuwangi Road Cycling Club).
"Karena Ijen itu kan kandangnya BRCC jadi bagi mereka tanjakan seperti itu sudah makanan sehari-hari. Saya rasa bakal ada kejutan," ungkap Dandi.
Rute KOM (King Of Mountain) di Ijen KOM 2024 menawarkan rintangan berat. Segmen tanjakan sangat panjang, hampir 27 Km. Ditambah lagi, tanjakannya memiliki gradien konstan di atas dua digit. Khusus di Erek-Erek sudut kemiringannya mencapai 34 persen.
"Saya belum pernah ke sana. Tapi kalau dilihat, tanjakan ini paling curam yang saya lewati. Harapannya saya bisa podium," imbuh cyclist yang baru 19 tahun ini.
Tak berbeda dengan Dandi, Ahmad pun belum pernah mendaki tanjakan HORS Categorie itu. Sebagai bentuk antisipasinya, cyclist Bogor ini fokus latihan di zona 4-5.
Latihan zona 4 berguna untuk meningkatkan kemampuan otot untuk jangka waktu yang lama. Sementara latihan zona 5 dirancang untuk memunculkan VO2max. Penyerapan oksigen akan lebih baik. "Saya juga terus menjaga stamina, supaya bisa maksimal. Insyallah (juara)," jelas Ahmad.
Selain perebutan posisi teratas, persaingan memperebutkan podium terakhir di kelas Men Under 29 juga tak kalah panas. Setidaknya masih ada enam cyclist yang masuk perhitungan.
Zein menjadi kandidat paling kuat. Diikuti Fany Febrian yang saat ini sudah mengantongi 14 poin. Richard Mark, Donny Dwi Driandi, Wili Setiawan, dan Jonathan Prasetyo berada di garis yang sama. Mereka masing-masing memiliki 8 poin.
"Mudah-mudahan masih bisa mempertahankan. Kalau ditanya mau fight? Saya akan fight semaksimal mungkin," tutur Fany.
Sejatinya terdapat dua cyclist lain yang memiliki poin kompetitif. Yakni Hendrik Riadi dan Kenzo Kimi Manoppo. Namun, keduanya tidak mengikuti seluruh seri Trilogy, maka tidak akan mendapatkan tambahan bonus poin. Jadi peluangnya makin mengecil. Hendrik diketahui absen di Antangin Bromo KOM X. Sedangkan, Kenzo tak berpartisipasi di seri kedua, Kediri Dholo KOM. (Mainsepeda)