Mainsepeda Trilogy telah memasuki edisi ketiga dan gelar juara di kelas Men Elite disapu bersih oleh Abdul Soleh. Yang terbaru, cyclist 32 tahun itu mengunci hattrick-nya usai akhir EJ Sport Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2024 yang digelar Sabtu, 21 September.

Soleh “hanya perlu” finis kedua di seri terakhir Mainsepeda Trilogy 2024 itu. Namun, pencapaiannya itu sudah cukup menghantarkan meraih trofi juara. 

Di posisi akhir klasemen Trilogy, Abdul mengoleksi 66 poin. Unggul jauh dari Woro Fitriyanto yang hanya mengantongi 46 poin. Sedangkan, peringkat ketiga ditempati oleh cyclist muda berusia 18 tahun, Muhammad Farrel Alfaridzi. Farrel mendapat poin akhir 30, sama dengan Bambang Suryadi. Namun, Farrel unggul tie break dengan finish lebih dulu di Ijen KOM.

"Ya Alhamdulillah, cukup senang ya ini memang ditargetin tiap tahun. Untuk acaranya Mainsepeda saya selalu ambisius," ungkap Abdul. 

Terkait kekalahannya di EJ Sport Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2024, Soleh mengaku hal itu sebagai bagian dari strateginya. Soleh memilih bermain aman ketika Haritz Affan Torisz melakukan breakaway sejauh 8 Km. 

"Tetap kita main strategi, untuk hari ini lebih mengamankan general-nya. Kita bermain safety karena peringkat kedua ada di peloton," imbuhnya. 

Di sisi lain, Woro mengaku tidak sepenuhnya puas dengan pencapaian yang ia raih di Mainsepeda Trilogy tahun ini. Khususnya di seri terakhir Trilogy, EJ Sport Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2024. Tercatat cyclist 31 tahun itu harus puas finis di posisi ketujuh. Meskipun demikian, ia sukses merangsek ke posisi kedua klasemen Trilogy.

"Alhamdulillah masih dikasih juara. Sebenarnya percaya diri dengan rutenya, tapi memang tidak bisa bohong kurang power karena kurang persiapan saya," kata Woro. 

Mainsepeda Trilogy 2024 sukes dipungkasi EJ Sport Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2024. Sebelumnya, seri pembuka Trilogy adalah Antangin Bromo KOM X berlanjut dengan Kediri Dholo KOM X. (Mainsepeda)

Populer

Preview Kejuaraan Dunia 2024: Pogacar Kejar Triple Crown
Kolom Sehat: E-Bike dan Sepeda Listrik
Cyclist Favorit: Kisah Patricia Membelah Pulau Sulawesi
KOM Pertama, Sepuluh Tahun Lalu
Kolom Sehat: Meri, tapi Bukan Anak Bebek
Bob Parlee, Pencipta Sepeda Ikonik Berpulang
Cervelo P5x Lamborghini, Hanya Ada 25 Biji
Kediri Dholo KOM 2024: Kisah di Balik Simpang Lima Gumul
Gurindam CC, Bukan Komunitas Pecinta Sastra Melayu
Fiuuuhhh… Rute Borong – Ruteng Tidak Sesulit yang Dibayangkan