Cyclist ultra perempuan di Indonesia mungkin masih terhitung jari. Tapi daya juang mereka tak bisa diragukan. Salah satu yang paling diingat ialah Patricia. Penggemar sepeda jarak jauh kelahiran Purwodadi. 

Baru-baru ini, cyclist 44 tahun itu melakukan perjalanan membelah Pulau Sulawesi. Dari Makassar hingga Manado. Dari ujung selatan ke ujung utara Celebes, julukan Pulau Sulawesi. 

Jaraknya mencapai 1.745 Km dan total elevasi 16.216 meter. Hebatnya, Patricia melakukannya seorang diri. Tanpa rekan, apalagi kawalan. Perjalanannya ini pun atas inisiatifnya sendiri. 

"Kebetulan perjalanan dinas ke Makassar, setelahnya long-weekend jadi long ride sekalian. Awalnya sampai Palu, tapi konsultasi suami disarankan terusin sampai Manado. Tambah cuti tiga hari," ujar Patricia. 

Patricia start di Center Point Indonesia Makassar pukul 22.00 WITA.

Patricia memulai perjalanannya dari Makassar pada Kamis, 12 September 2024. Tepat pukul 21.58 WITA. Perjalanannya berakhir di Manado pukul 12.00 WITA pada Kamis, 19 September 2024. Artinya ia gowes selama 6 hari 14 jam. 

Selama perjalanan, Patricia menemukan pengalaman baru. Wajar karena ini baru pertama kali mengeksplorasi Sulawesi. 

Baca Juga: Cyclist Favorit: Cerita Yohanes Tekno Wijoyo Jadi Korban PHP 

Banyak hal yang membuatnya terkagum-kagum. Mulai dari fasilitas jalan Trans-Sulawesi yang sangat memanjakan untuk bersepeda. Penerangan yang memadai dan jalanannya pun lebar. Selain itu, pengguna jalan pun sangat menghormati pesepeda.

"Makassar ke Pare-Pare penerangan jalannya full dan jalannya bagus. Traffic-nya pun lebih rendah. Dan kalau ada bus atau kendaraan pribadi yang mau menyalip, mereka membunyikan klakson dulu," jelasnya. 

Patricia dipersilakan menginap di rumah warga karena jalanan berbahaya dilewati saat malam hari. 

Hal lain yang tak bisa dilupakan oleh Patricia ialah keramahan warga lokal Sulawesi. Bahkan saking ramahnya, ia merasa aman berkendara sendiri. Walaupun awalnya sempat khawatir. 

"Keramahan warga lokal tak pernah saya temukan di tempat lain. Di sana saya dengan percaya diri bilang kalau bersepedaan sendirian. Karena merasa aman. Kalau di tempat lainnya saya tidak berani, selalu bilang sama teman," imbuhnya. 

Meski menikmati perjalanannya, Patricia sempat mengalami insiden. Beruntung ia tidak terluka parah. Sepeda yang dikendarainya tergelincir karena jalanan licin berpasir. Ia mengalami lecet kaki, bibir dan tangannya. Kejadian tersebut terjadi sebelum memasuki Kotamobagu, 179 Km sebelum finis. Namun, ia bisa melanjutkan perjalanannya. 

Rute perjalanan Patricia saat menyusuri Pulau Sulawesi. 

Menyusuri Sulawesi ini sebagai bentuk latihan rutin yang dilakukan oleh Patricia. Ia berencana akan mengikuti event ultra-cycling sejauh 1.500 Km di Malaysia, yakni Peninsular Divide. Event ini digelar pada 20-26 Oktober 2024.

Patricia mulai menggeluti olahraga bersepeda jarak jauh pada 2022. Hanya beberapa bulan sejak mengenal road bike. Sebelumnya ia adalah pengguna sepeda gunung (MTB) selama 15 tahun yang dikendarainya dari kantor ke rumah atau sebaliknya.

Baca Juga: Cyclist Favorit: Guntur Priambodo dari Angkat Besi Kepincut Balap Sepeda

Bentang Jawa 2022 menjadi event pertamanya. Dan akhirnya ia ketagihan. Patricia juga mengikuti dua edisi East Java Journey (EJJ) pada tahun 2023 dan 2024. 

Akan tetapi, rekor terjauh ialah perjalanannya dari ujung Pulau Sumatera di Aceh hingga finis di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Jaraknya 4.822 Km yang diselesaikan dalam waktu 20 hari 12 jam 45 menit. 

"Saya menemukan kesenangan menjelajah suatu daerah dengan lebih detil dibandingkan naik mobil. Meski lelah, saya bisa sambil berolahraga. Otak juga lebih fresh," ungkap perempuan yang juga menjabat Deputi Direktur Departemen Pengaturan dan Pengembangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini. 

Di sela perjalanannya, Patricia juga berkampanye terkait Taksonomi Hijau Indonesia. Salah satu program OJK ini ialah sistem klasifikasi yang menetapkan daftar kegiatan ekonomi yang ramah lingkungan. Hal ini berupaya untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan mitigasi serta adaptasi perubahan iklim. (Mainsepeda)

Populer

Kolom Sehat: E-Bike dan Sepeda Listrik
Preview Kejuaraan Dunia 2024: Pogacar Kejar Triple Crown
Cyclist Favorit: Kisah Patricia Membelah Pulau Sulawesi
KOM Pertama, Sepuluh Tahun Lalu
Gurindam CC, Bukan Komunitas Pecinta Sastra Melayu
Bob Parlee, Pencipta Sepeda Ikonik Berpulang
Kolom Sehat: Meri, tapi Bukan Anak Bebek
Kolom Sehat: I’m Only Human
Cervelo P5x Lamborghini, Hanya Ada 25 Biji
Kediri Dholo KOM 2024: Kisah di Balik Simpang Lima Gumul