Gurindam CC, Bukan Komunitas Pecinta Sastra Melayu

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Gurindam adalah sajak puisi lama yang berisi petuah atau nasihat. Sangat populer pada masa perkembangan sastra melayu kuno. 

Di wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Gurindam Dua Belas adalah sebuah karya sastra yang sangat terkenal. Diciptakan pujangga, Raja Ali Haji. Isinya berisi 12 pasal yang mengandung penyebaran agama, budaya, dan tradisi Melayu. Saking mengakar di budaya masyarakat Riau, Gurindam dipakai untuk nama fasilitas umum. Salah satunya pos polisi. 

Hal itulah yang menjadi alasan Gurindam Cycling Club (Gurindam CC) terbentuk. Mereka bukanlah komunitas sepeda pecinta sastra melayu. Namun, penaman komunitas asal Pekanbaru ini karena alasan penentuan lokasi titik kumpul saja.

Gurindam CC melakukan touring ke Puncak Kamang, Maninjau, Sumatera Barat. 

"Jadi di sini ada pos polisi Gurindam 1 sampai 7. Tersebar dimana-mana pos polisinya. Nah, tikum (titik kumpul) kami di Pos Polisi Gurindam 2," kata perwakilan Gurindam CC, Willy Heriyanto. 

Meskipun demikian, Gurindam CC adalah komunitas sepeda road bike yang idealis. Tidak semua cyclist bisa langsung diterima. Mereka harus menunjukkan konsistensinya jika ingin bergabung. 

Baca Juga: Holycrank CC Rayakan Ultah dengan Pemilu

Gurindam CC saat ini memiliki anggota sekitar 50 cyclist. Porsi latihannya pun cukup intens. Enam hari gowes bareng, satu hari libur setiap hari senin. Latihannya pun mulai cadence, interval, endurance, hingga long ride minimal 100 Km. 

"Kami bukan ingin menghasilkan atlet, hanya jaga konsisten saja. Kalau mau masuk member harus ikut semua kelas dan bisa ngikut. Ada seleksinya jika ingin stay," imbuhnya. 

Gurindam CC berpose di Jembatan Flyover Siak 4. 

Berkat latihan yang rutin, tidak jarang anggota Gurindam CC ini memenangi kompetisi balap sepeda di Sumatera. Khususnya balapan criterium atan jalan flat. Hal ini karena kontur jalan di Pekanbaru didominasi lintasan datar. 

"Ada event di Medan kita juara, di Batam juga juara. Kita kalahnya di Jawa karena lawannya kan mungkin mantan atlet, kalah jam terbang. Sedangkan kami, full penghobi," jelasnya lebih lanjut.

Tak hanya berlatih bersama, komunitas yang baru berusia empat tahun ini telah mengkreasikan event sepeda. Bertajuk Chasing de Climb. Tahun ini telah memasuki edisi ketiga yang digelar pada 14 September 2024 lalu. 

"Kita bikin event sendiri agar teman-teman ini tetap semangat latihan," tutupnya. 

Willy pun mempersilakan pihak-pihak lain untuk menciptakan event balap sepeda di Sumatera. Khususnya area Sumatera Barat dan Riau. (Mainsepeda)


COMMENTS