Musim 2024 akan segera berakhir. Dan Tadej Pogacar telah meraih 21 kemenangan sejauh ini. Diantaranya berbuah enam gelar di berbagai ajang, baik balapan one day race atau balapan multi-etape.
Yang paling prestisius ialah keberhasilan cyclist Slovenia ini mengawinkan gelar GrandTour UCI. Giro d'Italia dan Tour de France. Tapi dibenak pembalap 26 tahun ini ternyata masih ada hal yang mengganjal.
Pogacar menargetkan titel juara dunia dalam Kejuaraan Dunia Road Race 2024 yang digelar di Zurich pada Minggu, 29 September 2024. Di lemari piala milik Pogi, sapaan Pogacar, memang belum ada medali tersebut. Tahun lalu, ia harus gigit jari karena hanya menempati posisi ketiga.
Mengejar Triple Crown pun jadi tantangan terbaru baginya saat ini. Terlebih hanya ada dua pembalap dalam sejarah yang dapat mengkombinasikan Dobel Giro-Tour dengan gelar Juara Dunia. Mereka adalah Eddy Merckx (1974) dan Stephen Roche (1987).
Van der Poel (tengah) jadi juara dunia 2023, diikuti Van Aert (Kiri) dan Pogacar (Kanan) di posisi tiga besar.
Ambisi Pogacar akan didukung oleh rekan-rekan senegaranya. Total Tim Balap Sepeda Slovenia mengirimkan tujuh pembalap dalam event kali ini. Termasuk Primoz Roglic, Matej Mohoric, dan Jan Tratnik.
"Dengan kehadiran Tadej Pogacar di Zurich, kami punya satu tujuan utama. Saya akan melakukan tugas saya. Saya pikir Tadej pantas untuk gelar ini," kata Mohoric.
Meskipun demikian, ada kabar kurang mengenakan yang berhembus. Adanya nama Roglic membuat tim Slovenia bak memiliki dua matahari kembar. Juara Vuelta a Espana 2024 ini pun memberikan komentar bersayap atas kebesaran hatinya mendukung Pogacar.
Baca Juga: Remco Evenepoel Pertahankan Gelar Juara Dunia ITT
"Saya tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi," ujar Roglic.
Selain itu, ancaman eksternal akan dihadapi Pogacar akibat hadirnya sejumlah kompetitor hebat. Peraih dua medali emas Olimpiade 2024 Remco Evenepoel berada di lis terdepan.
Pembalap Belgia ini sedang dalam kepercayaan yang tinggi. Selain dua medali emas, Ia juga berhasil menjadi juara dunia di kelas Individual Time Trial (ITT) pekan lalu.
Timnas Balap Sepeda Belgia juga menurunkan skuat terbaiknya untuk mendampingi Evenepoel. Victor Campenaerts, Tim Wellens, Jasper Stuyven, dan Maxim van Gils adalah beberapa nama dari delapan pembalap yang akan tampil untuk Belgia. Sayangnya runner up tahun lalu, Wout van Aert harus absen. Pembalap Visma Lease a Bike itu diketahui sedang menjalani masa penyembuhan akibat cedera lutut,
Pose Evenepoel usai memastikan medali emas di Olimpiade 2024 Prancis.
Kompetitor lain ialah Mathieu van der Poel, sang juara bertahan. Tahun lalu, pembalap Belanda ini menyelesaikan balapan dengan solo finis. Unggul dari Wout van Aert dan Pogacar dengan jarak di atas 1 menit 30 detik.
Akan tetapi, Van der Poel tidak diuntungkan dengan rute tahun ini. Segmen tanjakan yang lebih intens akan menjadi kesulitan baginya yang seorang spesialis jalan datar.
Lintasan balapan akan melibatkan jarak sejauh 273,9 Km. Tipikal rutenya rolling dan berbukit. Rute jalan raya kali ini merupakan yang terpanjang dalam satu dekade terakhir.
Balapan akan dimulai di Winterthur, kota yang berada 25 Km dari Zurich. Dari sana, peloton akan mengarah ke barat laut untuk melewati Buch am Irchel. Tanjakan sejauh 4,8 Km dengan gradiens 4,2 persen.
Rombongan akan melewati Kyburg dan dan Suessblatz. Tanjakan-tanjakan jarak pendek, tapi punya elevasi dua digit. Setelahnya mereka akan mengelilingi wilayah Zurich sebanyak tujuh kali. Termasuk menanjak di Witikon. Pendakian 1,9 Km dengan gradiens rata-rata 6,3 persen.
Meski tidak ada tanjakan kategori curam, namun rute ini tetap menjadi jalur yang menguntungkan bagi para climber. Pogacar dan Evenepoel adalah beberapa pembalap bertipe pendaki. Total elevasi yang akan dilalui ialah 4.291 meter. (mainsepeda)