Kolom Sehat: E-Bike dan Sepeda Listrik

Mungkin sebagai pesepeda anda sudah sangat tahu apa itu e-bike sejak beberapa tahun lalu, mungkin e-bike ini barang baru. Tapi sekarang sudah sering terlihat. Kalau saya mendefinisikan e-bike itu sebuah alat seperti layaknya sepeda lengkap dengan crank bisa diengkol yang dipakai penghobi. Tapi memiliki motor listrik dengan battery.

Kenapa dikasih motor? Sepeda ini dibuat untuk membantu mengurangi kemacetan akibat kendaraan roda empat, juga untuk lingkungan yang lebih hijau. Di lain sisi, sepeda e-bike ini dibuat untuk mempermudah orang yang tidak terlalu kuat bersepeda bisa menjangkau jarak yang lebih jauh, contoh orang yang sudah lanjut usia.

Lalu apakah sepeda listrik itu? Secara penerjemahan e-bike dan sepeda listrik ini sama. E-bike sebenarnya singkatan dari electric bike yang kalau di terjemahkan menjadi bahasa Indonesia menjadi sepeda Listrik.

Baca Juga: KOM Pertama, Sepuluh Tahun Lalu

Tapi menurut pemahaman yang ada di lapangan sepeda listrik itu tidak sama dengan e-bike. Sepeda Listrik lebih dipahami sebagai scooter atau sepeda motor kecil dengan tenaga battery dan digerakkan dengan dinamo. Sering tidak punya engkolan/crank. Kalaupun ada penempatannya kadang asal dan berat gowesnya.

Sepeda e-bike dan sepeda listrik sebenarnya hanya jenis-jenis transportasi saja. Mereka adalah salah tiga dari moda transportasi yang memanfaatkan jalan umum. Hanya saja ketika saya bersepeda terutama yang agak jauh dari perkotaan, fenomena sepeda listrik perlu sedikit lebih dimengerti. Mengingat jumlahnya mulai banyak, terutama di jalan-jalan jauh dari kota .

Sering kali ketika saya gowes yang agak jauh dari kota, dan entah itu pada waktu pagi ketika banyak orang sedang menuju ke pasar, atau ke kantor, atau ketika siang, melihat banyak anak sekolah pulang ke rumah dari sekolahnya. Sekarang sepeda listrik ini menjadi moda tansportasi favorit mereka, apalagi untuk yang pulang sekolah.

Baca Juga: Preview Kejuaraan Dunia 2024: Pogacar Kejar Triple Crown

Bisa enam sampai tujuh orang mereka beriringan naik sepeda listrik. Cikal bakal convoy gitu sepertinya. Dan yang membuat saya tersenyum sendiri, ketika salah satu temannya masih jalan kaki, salah satu dari mereka berhenti dan mengajak temannya untuk ikut.

Hanya saja perlu diwaspadai, sepeda listrik ini agak beda. Gasnya kontan, beda dengan combustion engine. Kalau handle gas-nya diputar wuzz, tanpa suara, tanpa ba bi bu, langsung gerak dengan cepat. Gampangannya, tarikannya konstan.

Sudah beberapa kali saya dipotong sepeda listrik ini. Sudah beberapa kali saya melihat sepeda listrik ini keluar dari gang secara tiba-tiba. Membuat saya terkejut dan harus menahan kemudi agar tidak pindah jalur karena kaget. Kecepatan mereka juga cukup cepat. Walau tidak secepat sepeda motor bermesin bensin tentunya.

Jadi kita sebagai pesepeda perlu waspada bila melihat sepeda sepeda listrik ini di jalan. Ingat anak-anak itu tidak perlu ujian SIM dan paham lalu lintas untuk bisa mengendarai kendaraan gas kontan tersebut. Jadi siapkan mata dan kewaspadan anda di jalan, agar kita semua aman selalu di jalan. Terima kasih. Sekian. (Johnny Ray)


COMMENTS