Tim Mainsepeda Indonesia Ikut Taiwan KOM 2024

Delapan pesepeda Indonesia akan bergabung di skuad Mainsepeda mengikuti Taiwan KOM 2024, 25 Oktober mendatang. Event ini merupakan salah satu race menanjak paling bergengsi di dunia, sekaligus paling berat. Peserta akan mencoba menaklukkan puncak Wuling Pass, di ketinggian 3.275 meter!

Keberangkatan ini merupakan kelanjutan kerja sama antara Mainsepeda dengan Taiwan Cyclist Federation selaku penyelenggara event, dengan dukungan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei.

Delapan cyclist itu datang dari berbagai wilayah di Indonesia. Antara lain: Founder Mainsepeda Azrul Ananda, CEO Wdnsdy Bike John Boemihardjo, juara Bentang Jawa Trihadi Siswanto "Hadi Tombro", lalu para penggerak dunia sepeda seperti Roike Hendra (Manado), Yohanes Tekno "Yoyo" (Solo), William (Cirebon), dan Ferry Martalatta Lobis (Kediri). Istri Azrul, Ivo Ananda, yang juga peraih podium Mainsepeda Trilogy, juga ikut serta.

Hadi Tombro dan Roike Hendra, dua dari delapan cyclist Tim Mainsepeda Indonesia untuk Taiwan KOM 2024.

Semua peserta akan mengenakan "senjata" dari Indonesia. Semua menunggangi superbike Indonesia, Wdnsdy AJ5 atau AJ1, mengenakan jersey khusus dari SUB Jersey, dan didukung Strive Nutrition. Brand-brand besar dan kondang Indonesia, Kapal Api dan Antangin, juga menjadi pendukung program ini. Tidak ketinggalan MPM Honda, yang selalu men-support kegiatan-kegiatan Mainsepeda.

Om John, Om Ray, dan Om Aza saat mencapai Wuling Pass pada Oktober 2019.

"Pesepeda serius pasti kenal Taiwan KOM. Event ini sudah menjadi impian lama kami. Baru sekarang bisa dapat kesempatan. Yang istimewa, perjalanan ini merupakan kunjungan balasan Mainsepeda ke Taiwan. Mei lalu, Taiwan Cyclist Federation sudah lebih dulu hadir di Bromo KOM X dan menurunkan peserta dari sana", ujar Azrul Ananda.

Baca Juga: Kolom Sehat: Earn vs Burn

"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada KDEI di Taipei atas segala dukungannya membantu kami mempersiapkan kunjungan ini", imbuh Azrul.

Perjalanan Om Ray, Om John, dan Om Aza menuju puncak Wuling yang berada di Ketinggian 3.275 meter pada 2019.

Kepastian keberangkatan ini sempat tertunda cukup lama. Penyebabnya adalah gempa besar yang melanda Taiwan, April 2024 lalu. Gempa itu terbesar menerpa kawasan Hualien, yang normalnya menjadi lokasi start Taiwan KOM. Banyak jalan yang digunakan hancur dan butuh waktu untuk perbaikan dan memastikan keselamatannya.

Bangunan roboh efek dari gempa Taiwan pada April 2024 lalu.

Penyelenggara perlu waktu cukup lama untuk menyiapkan kota dan rute alternatif. Pada akhirnya, rute Taiwan KOM 2024 pun berubah drastis. Kali ini dibuat lebih panjang, dari 105 km ke 150 km. Berangkat dari sisi utara di Kota Yilan, melewati rute menanjak Lishan dan Dayuling. Tempat finish-nya masih sama di Wuling Pass.

Profil tanjakan Taiwan KOM 2024.

Pada 2019, Azrul, John, bersama Johnny Ray pernah menanjak ke Wuling itu. Waktu itu melewati rute dari Selatan, dari Puli. Secara teori, rute dari Yilan (utara) lebih landai. Tapi itu berarti jaraknya jadi lebih panjang.

"Bagaimana pun rutenya tetap bikin kita semua degdegan. Tapi kunjungan ini kan bukan sekadar ikut event-nya. Kunjungan ini juga menjalin hubungan lebih baik dengan organisasi di negara lain, saling membantu mempromosikan negara masing-masing lewat olahraga sepeda", pungkas Azrul.

Selain mengikuti Taiwan KOM, rombongan Mainsepeda rencananya juga akan gowes bersama teman-teman komunitas sepeda Indonesia di Taiwan. Plus mengunjungi beberapa produsen komponen di salah satu negara produsen utama sepeda dunia tersebut. (mainsepeda)

Tim Mainsepeda Indonesia:

1. Azrul Ananda
2. John Boemihardjo
3. Trihadi Siswanto “Hadi Tombro”
4. Ivo Ananda
5. Roike Hendra Kalangi
6. Yohanes Teknowijoyo “Yoyo”
7. William
8. Ferry Martalatta Lobis


COMMENTS