Il Lombardia 2024: Pogi Menyamai Rekor Beda Generasi Berusia 75 Tahun

Fausto Coppi, pembalap asal Italia era 1940-an, pemegang rekor kemenangan terbanyak di ajang Il Lombardia. Lima kali Coppi raih trofi pada balapan Monumental tersebut. Rekor yang belum terpecahkan hingga 2024. 

Akan tetapi, ada satu rekor Coppi yang telah bertahan 75 tahun yang akhirnya disamakan oleh pembalap lain. Yakni rekor empat kali kemenangan beruntun di balapan Il Lombardia. Dan aktornya yang mengimbangi rekor tersebut ialah the one and only, Tadej Pogacar. 

Pogacar raih quadtrick juara Il Lombardia usai memenangi balapan pada Sabtu, 12 Oktober 2024. Ia finis terdepan ketika melewati garis akhir di Como, Italia bagian utara. Pembalap UAE Team Emirates menyelesaikan balapan 6 jam 4 menit 58 detik dengan luar biasa. Unggul telak dari pesaing terdekatnya, Remco Evenepoel, yang tertinggal 3 menit 16 detik lebih lambat. Peringkat ketiga ditempati cyclist tuan rumah Giulio Ciccone.

Baca Juga: Tim Mainsepeda Indonesia Ikut Taiwan KOM 2024

Pogacar melakukan breakaway sejauh 48,4 Km sebelum akhirnya solo finis. Catatan itu lebih fenomenal dibandingkan rekor yang ia cetak tahun lalu. Di Il Lombardia 2023, Pogacar juga tak terkejar lawan-lawannya berkat attack sejauh 31 Km.

Pogacar sebelumnya tak pernah absen naik podium di Il Lombardia pada 2021 lalu. Sementara periode kemenangan beruntun Coppi dimulai 1946 hingga 1949. Gelar terakhir Coppi di balapan klasik di musim gugur ini baru diraih lima tahun berselang, tepatnya tahun 1954. 

Dengan usia Pogacar yang masih 26 tahun, bukan tak mungkin seluruh rekor Coppi akan terlewati. Cepat atau lambat. 

Pogacar dengan jersey pelanginya usai memenangi Kejuaraan Dunia 2024.

"Setiap kemenangan itu istimewa, dan hari ini juga, karena tim bekerja keras sepanjang tahun untuk semua kemenangan yang kami raih, dan hari ini tidak berbeda," tutur Pogi. 

Pembalap asal Slovenia ini semakin menunjukkan diri untuk mengejar lis para legenda balap sepeda. Pogi, sapan Pogacar, sebelumnya mensejajarkan dirinya dengan Eddy Merckx (1974) dan Stephen Roche (1987). Ia menjadi satu dari tiga nama yang berhasil merebut Triple Crown. Sebutan bagi cyclist yang berhasil meraih tiga trofi bergengsi. Dalam hal ini, ketiganya merebut gelar dobel GrandTour Giro d'Italia dan Tour de France plus gelar Juara Dunia di tahun yang sama. 

Meski masih menyisakan satu balapan WorldTour lagi, yaitu Gree-Tour of Guangxi, tapi balapan Il Lombardia menjadi agenda penutup Pogacar musim ini. Total 25 kemenangan dan sembilan gelar juara diraih Pogi selama tahun 2024. 

Selain meraih Triple Crown, Pogi juga meraih enam gelar lainnya. Mulai dari one day race seperti Strande Bianche, Liege-Bastogne-Liege, Grand Prix Cycliste de Montreal, Giro dell'Emilia, dan Il Lombardia. Sedangkan, satu balapan multi-etape yang didapat lainnya adalah Volta a Catalunya. 

"Saya menikmati keramaian. Saya juga akan menikmati masa jeda," kata Pogi saat ditanya tentang berakhirnya musim 2024 yang menakjubkan baginya. 

Berdasarkan data Procyclingstats, Pogacar juga memimpin klasemen sementara PCS Points selama 2024. Rekam setim Adam Yates ini mengumpulkan 4.588 poin. Berjarak sangat jauh dari Remco Evenepoel yang mengoleksi 2.944 poin. Peringkat ketiga dan keempat diisi Jasper Philippsen dan Marc Hisrchi. Sementara posisi lima besar dilengkapi oleh Jonas Vingegaard. Lawan terberat Pogacar ini hanya meraih 1.702 poin. (Mainsepeda)


COMMENTS