Ramai Latihan ke Gunung Demi Taklukkan Taiwan KOM

| Penulis : 

Delapan cyclist Mainsepeda bakal ikut serta di Taiwan KOM 2024, 25 Oktober mendatang. Rute baru yang lebih seram, 150 km dan menanjak ke ketinggian 3.275 meter, membuat semua degdegan dan menambah porsi latihan. Khususnya endurance climb.

Pada Rabu (16/10, happy wednesday!), John Boemihardjo bersama Azrul dan Ivo Ananda menyempatkan latihan ke penanjakan Bromo. Rutenya lewat Purwodadi dan Nongkojajar, memberi mereka total menanjak lebih dari 60 km kalau dihitung dari bagian flat terakhir. Tanjakan diambil nyaris nonstop kecuali saat singkat mengisi suplai. Sepuluh kilometer terakhir dari Wonokitri ke Penanjakan juga cukup ekstrem dengan gradien hampir konstan 10-18 persen.

John Boemihardjo

"Karakter tanjakan pasti beda. Di Taiwan nanti mungkin lebih speed climb. Tapi yang utama adalah mengecek ketahanan menanjak kurang lebih seminggu sebelum event", ujar Azrul Ananda, founder Mainsepeda.

Azrul Ananda

Ivo Ananda

"Tidak mudah menyelipkan jadwal untuk latihan ekstrem. Semoga nanti selamat saat event. He he he...", tambahnya.

Trihadi Siswanto alias Hadi Tombro 

John Boemihardjo, finisher lima besar Bentang Jawa 2024, termasuk paling ekstrem latihannya beberapa pekan terakhir. Beberapa hari berturut-turut menanjak panjang dengan rute ratusan km, istirahat, lalu mengulanginya lagi. "Caranya harus latihan sampai hancur. Istirahat. lalu latihan sampai hancur lagi", tegasnya.

Jadwal paling sibuk dihadapi Trihadi Siswanto alias Hadi Tombro. Dia harus menjalani dua event internasional berturut-turut. Weekend ini dia berada di Filipina mengikuti ajang Gravelton ratusan km. Hanya pulang sehari di Jakarta, lalu terbang menyusul rombongan yang lain ke Taiwan.

Roike Hendra

Selain empat di atas, peserta lain adalah Roike Hendra (Manado), William (Cirebon), Yohanes Tekno "Yoyo" (Solo), dan Ferry Martalatta Lobis (Kediri). 

Para peserta ini sekarang sudah memasuki fase tapering (mengurangi intensitas). Tapi, semua juga makin sibuk menyiapkan setelan akhir sepedanya. Memutuskan komponen dan perlengkapan apa saja yang dibawa ke Taiwan. Semua menggunakan sepeda merek performance Indonesia, Wdnsdy. 

Yohanes Tekno alias Yoyo

Azrul, Ivo, John, dan William juga menggunakan grupset SRAM Red AXS terbaru dengan teknologi pengereman "one finger braking" yang sangat berguna di rute panjang yang disertai dengan tanjakan panjang pula. Termasuk rute Taiwan KOM 2024 yang memiliki sedikitnya dua turunan panjang dan cepat.

William

Perjalanan ke Taiwan KOM ini adalah kelanjutan kolaborasi antara Mainsepeda dengan Taiwan Cyclist Federation (TCF), yang sebelumnya sudah mengirimkan peserta dan manajemen ke Bromo KOM X Mei lalu. Kolaborasi ini dijembatani oleh Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, dengan tujuan saling mempromosikan event dan negara masing-masing lewat olahraga sepeda.

Tim Mainsepeda didukung oleh Kapal Api, Antangin, Strive Nutrition, MPM Honda, SRAM Indonesia, dan semua peserta mengenakan jersey dari SUB Jersey. (*)

 

Populer

Kapolri Berharap Ayu Meraih Prestasi Lebih Tinggi
Warseno BRCC Raih KOM Karismatik Cycling Community di Madiun
Kesalahan Cyclist Pemula: Duduk Mengangkang, Celana Dalam, atau...
Total Jarak Jadi 95 Km, COT Pukul 13.15 dan 13.30
Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Seberapa Panjang Celana dan Tinggi Kaos Kaki?
No. 22 Bicycle Rebut Gelar Best in Show
Tips Merakit Gravel Bike dengan Harga Terjangkau
Wilier Zero SLR, Senjata Baru untuk Para Kambing Gunung
Jelang Saitama Criterium, Pembalap Seru-seruan Jajal Karate Hingga Sepak Bola