Preview Taiwan KOM 2024: Diwarnai Pembalap Elite Dunia

Penyelenggaraan Taiwan KOM 2024 pada Jumat, 25 Oktober, akan semakin mewah karena kehadiran sejumlah pembalap Men Elite dunia. Duo pembalap tim UCI WorldTeams dari Bahrain-Victorious dikonfirmasi akan ikut ambil bagian. Keduanya ialah Santiago Buitrago dan Antonio Tiberi. Tim Bahrain Victorious dilaporkan telah tiba di Taiwan pada Rabu, 23 Oktober 2024. 

"Keduanya telah dipastikan berpartisipasi dalam Taiwan KOM Challenge," tulis pernyataan resmi Taiwan KOM.

Kehadiran keduanya adalah inisiatif dari legenda balap sepeda Italia, Vincenzo Nibali. Ia mengirimkan undangan khusus kepada tim Bahrain-Victorious.

Peraih tiga gelar GrandTour ini sepertinya jatuh cinta dengan Taiwan KOM. Ia sebelumnya pernah mencatatkan rekor tercepat menuntaskan Taiwan KOM pada 2017 silam. Torehannya kala itu 3 jam 19 menit 54 detik. Namun, rekor tersebut pecah pada tahun lalu oleh Benjamin Dyball. 

Buitrago sendiri merupakan pembalap peraih posisi 10 besar di ajang bergengsi Tour de France 2024. Sedangkan, Tiberi adalah pembalap muda potensial milik klub asal Timur Tengah tersebut. Ia adalah peraih gelar di Youth Classification Giro d'Italia musim ini. 

Kehadiran Buitrago dan Tiberi menambah panjang deretan pembalap pro dunia yang pernah mengikuti Taiwan KOM. Tahun lalu, pembalap Jayco AIUIa Simon Yates dan Jesus David Pena juga menjajal rute menanjak ke Wuling Pass. 

Juara Taiwan KOM tidak melulu jadi milik para pembalap kelas atas. Bahkan Simon Yates, juara GrandTour Vuelta a Espana 2018, harus puas finis di posisi ke-11 pada tahun lalu. Malah rekan setimnya, Pena yang naik podium usai mengakhiri balapan di urutan kedua.  

Meskipun demikian, hal itu bukan lantas menjadi alasan Buitrago dan Tiberi jadi tak diunggulkan. Keduanya memiliki segudang pengalaman untuk menaklukan tanjakan-tanjakan paling terjal di dunia.

Baca Juga: Kreasi Tanpa Batas di Jersey Tim Mainsepeda Indonesia

Buitrago tercatat pernah memenangi dua etape Giro d'Italia dengan elevation gain yang ekstrem. Salah satunya ialah etape 19 pada musim 2023. 

Ia jadi pemenang dalam rute Longarone ke puncak Tre Cime dengan jarak 183 Km di Lavaredo dengan total elevasi 5.423 meter. Lokasi finis pun berada di ujung tanjakan HORS Categorie. 

Hebatnya, pembalap Kolombia ini sukas finis seorang diri dengan jarak hampir 1 menit dari pesaing terdekatnya, Derek Gee, saat itu. Hal ini sudah menjadi bukti bahwa Buitrago ini pantas masuk dalam lis juara. 

Selain Buitrago, juara bertahan Benjamin Dyball akan jadi kandidat pemenang terkuat selanjutnya. Pembalap yang tergabung di Victoire Hiroshima ini berstatus juara bertahan Taiwan KOM. 

Di sisi lain, Majalah asal Prancis, Le Cycle, mengkategorikan Taiwan KOM sebagai satu dari 10 event menanjak paling sulit di dunia. 

"Pendakian ajaib bagi saya, kelelahan dan ketinggian yang saya temui merupakan tantangan yang berat. Anda benar-benar di sisi jurang yang sangat luar biasa. Melihat sekeliling pegunungan seperti berada di film," ungkap Cadel Evans, juara dunia 2009 dan pemenang Tour de France 2011. 

Tim Mainsepeda Indonesia bertemu juara Ijen KOM 2024 Haritz Affan saat pengambilan race pack Taiwan KOM 2024. 

Terlebih aktivitas gempa April lalu membuat panitia Taiwan KOM memindahkan lokasi ke Yilan untuk pertama kalinya. Sebelumnya balapan dimulai di kawasan pantai Qixingtan. 

Hal ini membuat event Taiwan KOM 2024 akan menempuh jarak semakin jauh dari tahun sebelumnya. Dari 105 Km ke 150 Km. Para peserta akan mendaki puncak Gunung Hehuan yang berada di 3.275 mdpl. Gradiens puncak mencapai 27,3 persen. 

Bukan hanya soal lintasan yang terjal, tapi rute melewati jalanan relatif sempit dan berada di bibir jurang. Hal ini menimbulkan perdebatan bahwa event 2024 merupakan rute terberat sepanjang sejarah Taiwan KOM. 

Tantangan bertambah karena cuaca di Yilan sedang di tak ideal. Potensi hujan disertai angin kencang akan jadi ancaman bagi peserta. Bahkan ada kemungkinan jarak rute diperpendek jika situasi memburuk

"Berharap cuaca membaik. Tadi diskusi dengan panitia, mereka sudah menyiapkan banyak plan termasuk memperpendek jarak," kata Founder Mainsepeda, Azrul Ananda. 

Seperti diketahui, Azrul dan tujuh cyclist lainnya yang tergabung di Tim Mainsepeda Indonesia turut serta mengikuti Taiwan KOM 2024. Perjalanan rombongan ini didukung oleh Kapal Api, Antangin, MPM Honda, dan SRAM Indonesia. (Mainsepeda)


COMMENTS