Inspirasi bisa datang dari mana saja. Seperti yang dirasakan komunitas asal Tangerang Selatan bernama Kocheng Komplek Cycling Community atau disingkat KCKL CC. Nama yang unik bin mengegelitik. 

Ternyata nama itu punya sejarah yang cukup lucu. Pemilihan nama Kocheng Komplek terinsipirasi dari event balapan yang berada di Yogyakarta. Dinamai balapan rabu brutal Macan Gunung. Rutenya nanjak ke arah Klangon, lereng gunung Merapi. Sedangkan, ada versi rute flat-nya juga. Diberi tajuk Balapan Macan Pantai. Biasanya ke arah pantai selatan Yogyakarta.

Hal itulah yang jadi inspirasinya. Namun, penggambaran macan ini dinilai kurang pas. Maka dipilihlah hewan felidae yang serumpun, yakni Kucing. Plus karena base-nya di komplek Alam Sutera, maka jadilah nama Kocheng Komplek.

"Di Jawa sering ada balapan, namanya macan pantai atau macan gunung. Kita ikut dari situ namanya. Jadi plesetan dari macan saja, sama-sama mirip," ungkap perwakilan KCKL CC, Hasabi Aufar. 

Baca Juga: Taiwan KOM, Kami Akan Kembali

Usia KCKL CC sendiri masih sangat muda. Mereka terbentuk 2021 dengan anggota aktif sekitar 15 orang. 

Walupun goweser-nya relatif sedikit. Namun, KCKL CC sangat mementingan kebersamaan. Mereka selalu mencoba konsisten berlatih. 

"KCKL goals-nya tetap latihan walau tidak ada event. Karena bagi kami, kadang seminggu ga gowes itu pasti ada yang terpojok, pasti ketinggal momen. Momen main speed, momen long ride, momen nongkrong, dan momen foto," imbuhnya.

KCKL CC berlatih cukup intens. Minimal empat kali setiap pekannya. Sebagian besar rute flat dengan memanfaatkan jalanan dalam kota di area Bintaro dan Alam Sutera-Serpong. Khusus hari Sabtu, dimanfaatkan untuk latihan tanjakan.

"Kita ada divisi untuk endurance speed, ITT (Individual Time Trial), Loop di kota-kota, endurance gravel. Jadi kalau mau gabung dan join kadang kemana aja masuk," tambah Hasabi. 

Berkah dari konsisten berlatih membuat anggota KCKL CC meraih beberapa prestasi di event sepeda nasional. Salah satu prestasi terbaru dari KCKL CC adalah menjadi juara 1 di event ultra-cycling Bentang Jawa 2024 di nomor Pair. 

Hasabi berpasangan dengan Muhammad Ghanez Athoriq. Mereka menyelesaikan tantangan 1.500 Km dengan catatan waktu 4 hari 18 jam 49 menit. Mengalahkan duo Malaysia Amir Sharifuddin bin Mohd Amin dan Alkamar Ermy bin Mohd Aris kala itu. (Mainsepeda)

Populer

Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 
Kolom Sehat: Anti Social-Social Ride
Alur Pendaftaran Cyclist Internasional Mainsepeda EJJ 2025
Herbamojo, Suplemen untuk Mendukung Stamina Tetap Prima
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Kolom Sehat: Bucin
Barang Bawaan Peserta Journey To TGX 2024 Dikirim ke Trenggalek Gratis
Kesalahan Cyclist Pemula: Duduk Mengangkang, Celana Dalam, atau...
Kolom Sehat: Meri, tapi Bukan Anak Bebek
Cyclist Favorit: Habibie Jebolan EJJ Gowes Sampai ke Mekkah