Pembalap andalan Alpecin Deceuninck Mathieu van der Poel buka opsi untuk absen di event balap sepeda paling prestisius, Tour de France tahun depan. Ia malah berpikir untuk fokus kembali ke balapan sepeda gunung.
Bintang Belanda ini tampil luar biasa ketika menjuarai balapan WorldTour UCI Tour of Flanders dan Paris-Roubaix. Namun, performanya selama Tour de France 2024 tak impresif. Van der Poel lebih sering menjadi penolong untuk penampilan rekan setimnya, Jasper Philipsen. Philipsen sendiri total meraih tiga kemenangan etape di Tour de France 2024, sementara Van der Poel nol kemenangan.
Hal ini yang menimbulkan pertanyaan terkait prospek rencana tahun depan atau lebih baik kembali ke kejuaraan sepeda gunung.
"Saya harus katakan bahwa saya tak senang di Tour, saya tidak punya banyak waktu yang baik," ungkap cyclist 29 tahun ini.
"Di debut Tour (pada 2021), saya berusaha untuk mendapatkan jersey kuning dan ekspektasi saya sangat tinggi. Tahun ini, saya mendapatkan masalah untuk kembali meraih level tertinggi saya. Tapi itu bukan berarti buruk, saya tahu lebih baik di balapan satu hari dan saya fokus pada balapan itu," imbuhnya.
Aksi Mathieu van der Poel di Kejuaraan Dunia Gravel UCI 2024.
Van der Poel memenangi serangkaian balapan klasik, termasuk tujuh gelar balapan monumental dan Kejuaraan Dunia Road Race 2023. Namun, prestasinya tak menyebar ke balapan-balapan terbesar dengan karakteristik multi etape. Ambil contoh balapan GrandTour UCI seperti Tour de France atau Giro d'Italia.
"Kami masih tidak tahu. Ini bergantung bagaimana musim tahun depan berjalan. Saya pikir mungkin ini momen yang baik untuk kembali ke sepeda gunung, jika saya ada waktu. Itu masih jadi tujuan besar bagi saya," ungkapnya.
Baca Juga: Kocheng Kompleks CC Terinsipirasi Balapan Macan di Jogja
Van der Poel telah menjadi cyclist yang reguler mengikuti event-event sepeda gunung. Namun, gelar untuk event bergengsi di nomor ini belum pernah dirasakan. Ia memutuskan untuk melewatkan Olimpiade tahun ini, tapi target kariernya ialah menambah koleksi kaos pelangi di lemari rumahnya.
Selain enam gelar juara dunia Cyclo-cross, Van der Poel juga memiliki kaos pelangi di nomor road race yang diraih pada tahun lalu. Terbaru ialah kaos pelangi di kelas balapan gravel yang diraih tahun ini sekaligus jadi gelar juara dunia kedelapan. Tahun 2025, bukan tak mungkin gelar juara dunia MTB berada digenggaman bintang asal Belanda ini.
Akan tetapi, ambisi besar harus dipersiapkan dengan matang. Van der Poel dan Timnya harus segera merancang rencana untuk musim depan demi tercapainya mimpi sang bintang. Seperti diketahui, balapan di level WorldTour UCI sudah tutup buku sejak pertengahan bulan ini. Balapan penutup adalah Tour of Guangxi 2024 dan musim baru tahun 2025 akan dibuka akhir Januari mendatang.
"Saya masih belum tahu. Kami belum memutuskannya, jadi lihat nanti," tutupnya. (Mainsepeda)