Asosiasi Balap Sepeda Dunia (UCI) merilis peraturan baru yang mengatur warna jersey pada musim 2025. Khususnya jersey warna senada dengan kaos pimpinan klasifikasi pada balapan GrandTour. Hal ini dilakukan untuk mempermudah penyelenggara balapan dalam identifikasi dan menghindari kesalahan hasil atau sanksi bagi cyclist

Tim-tim seperti EF Education-EasyPost dan Visma-Lease a Bike sering merubah warna jersey mereka ketika mengikuti balapan GrandTour. EF Education-EasyPost misalnya memiliki jersey dengan warna dominan merah muda. Serupa dengan jersey pimpinan GC di Giro d'Italia. Begitu juga, Visma-Lease a Bike ketika ikut serta di Tour de France. 

Akan tetapi, aturan UCI akan lebih luas karena aturan warna jersey mencakup klasifikasi lain. Seperti jersey hijau di Tour de France dan jersey Youth Classification yang berwarna putih.

Jersey EF Education-EasyPost senada dengan maglia rosa Giro d'Italia. 

Untuk balapan non-GrandTour, aturan UCI tak begitu ketat. Hanya saja, penyelenggara harus memastikan bahwa kaus pimpinan GC berbeda dari tim lainnya.

Baca Juga: Kolom Sehat: Bucin

Aturan ini mulai dirumuskan pada Juni 2024 lalu dan akan berlaku pada musim depan. 

"Tim harus bertanggung jawab memastikan jersey mereka berbeda dengan jersey pimpinan masing-masing klasifikasi. Mulai dari pimpinan GC, klasifikasi Point, klasifikasi King of Mountain (KOM) dan Youth di GrandTour," ungkap pernyataan resmi UCI. 

Pada 2024, UEA Team Emirates yang warna kebesarannya putih mencoba mengakali aturan awal ini. Seragamnya kala itu mirip dengan jersey pimpinan klasemen Youth Classification. Namun, tim yang menaungi Tadej Pogacar ini mengaku sudah merubah desain jersey mereka. Menambahkan sedikit warna hitam sebagai pembedanya. 

Jersey abu-abu milik Alpecin-Deceuninck tidak melanggar aturan UCI.

Aturan ini pun mendapatkan kritik. Manajer Tim UAE Team Emirates Mauro Gianetti mengaku tidak senang. 

"Delapan tim memiliki jersey biru dan akan lebih banyak lagi tahun depan," ungkap Gianetti. 

Warna biru memang menjadi warna lazim di tim-tim dunia saat ini. Alasannya karena tidak ada kesamaan warna dengan jersey pimpinan GC balapan GrandTour saat ini. Namun, statusnya juga bisa dilarang saat ini karena memiliki warna senada dengan jersey klasemen Point di Giro d'Italia. 

Masalahnya, UCI tidak memiliki pedoman khusus untuk warna jersey profesional. Sedangkan, tim-tim diwajibkan menyerahkan desain jersey mereka untuk diverifikasi UCI sebelum tanggal 1 Desember mendatang. 

Aturan UCI memungkinkan setiap tim memberikan tiga desain alternatif. Seperti halnya, EF Education-EasyPost dan Visma-Lease a Bike yang melakukannya di tahun-tahun sebelumnya. Namun, mereka harus mengajukan 60 hari sebelum event berlangsung. 

"Aplikasi dapat ditolak karena alasan yang dianggap valid, termasuk tanpa terbatas dan kesamaan dengan jersey lain. Ketidakpatuhan terhadap peraturan UCI memiliki potensi berbahaya terhadap gambaran bersepeda," imbuh pernyataan UCI.

Desain semakin merepotkan bagi tim-tim saat ini karena mereka harus memikirkan komposisi sponsor dan logo di jersey mereka. Hal itu juga akan menjadi perhatian UCI. (Mainsepeda)

Foto: Getty Images

Populer

Tour de France 2020 Mungkin Digelar Tanpa Penonton
Recovery Ride Journey To TGX 2024: Menikmati Suasana Asri Trenggalek
Cyclist Favorit: Chef Nando Mengulik Kekayaan Kuliner Nusantara Melalui Bersepeda
Kado Pensiun Cavendish: Menang di Singapore Criterium
Diupayakan On Schedule, Ini yang Dilakukan Panitia Tour de France 2020
Mark Cavendish Resmi Gantung Sepeda
Tips Merakit Gravel Bike dengan Harga Terjangkau
Kolom Sehat: His Name is Also Effort
Tadej Pogacar Cyclist Termahal di Muka Bumi
UCI Larang Penggunaan Warna Jersey Pimpinan Klasifikasi GrandTour