Pembalap Britania Raya Mark Cavendish resmi mengumumkan bahwa ia akan mengakhiri karier profesionalnya akhir pekan ini. Balapan Tour de France Prudential Singapore Criterium yang digelar Minggu, 10 November 2024, akan menjadi balapan penutup kariernya.
Kabar ini sejatinya bukan cerita baru. Sudah ramai diperbincangkan tentang rencana pensiun ini sejak sebulan lalu. Mulai dari rilis media hingga unggahan media sosial. Namun, komentar dari Cavendish terus bersayap. Seakan-akan masih ingin melanjutkan kariernya di balap sepeda profesional.
"Aku tidak akan berbicara tentang masa depan, jika itu tak apa-apa," pernyataan itu yang selalu ia ulangi. Bahkan saat diwawancara media untuk konferensi pers di Singapura pada Sabtu, 9 November 2024, siang.
Baca Juga: UCI Larang Penggunaan Warna Jersey Pimpinan Klasifikasi GrandTour
Akan tetapi, Cavendish mengkonfirmasi bahwa ia akan benar-benar 'gantung sepeda' pada Sabtu petang. Kabar itu ia sampaikan melalui media sosial pribadinya.
"Minggu akan jadi balapan terakhir dalam karier profesional saya," tulisnya.
"Saya cukup beruntung melakukan hal yang saya cintai hampir 20 tahun. Dan saya bisa katakan telah meraih apapun yang bisa saya bisa lakukan. Bersepeda telah memberikan saya banyak hal, saya selalu ingin membuat perbedaan dan sekarang saya siap melihat babak selanjutnya dalam hidup saya," imbuhnya.
Cavendish memegang rekor kemenangan terbanyak etape Tour de France sebanyak 35 kali.
Sang Cannonball, julukan Cavendish, mengakhiri kariernya dengan catatan yang sempurna musim ini. Ia pantas mendapatkan segala pujian yang ada. Dan disejajarkan dengan para legenda balap sepeda dalam buku sejarah.
Di usianya yang ke-39, di akhir masa kariernya, ia berhasil memecahkan rekor legenda Eddy Merckx. Ia meraih kemenangan terbanyak etape Tour de France sepanjang sejarah, yakni memenangi balapan GrandTour untuk ke-35 kalinya. Rekor yang akhirnya pecah usai bertahan hampir lima dekade. Momen bersejarah tersebut tercipta di etape 5 Tour de France 2024.
Di Singapura, Cavendish akan memulai balapan dengan sederet pembalap profesional kelas satu lainnya. Seperti Jasper Philipsen (Alpecin-Deceuninck), Biniam Girmay (Intermarche-Wanty), Primoz Roglic (Red Bull-Bora Hansgrohe), Arnaud De LIe (Lotto-Dstny) dan Chris Froome (Israel-Premier Tech). Kemenangan tentu akan jadi kado penutup yang semakin epik bagi Cavendish. (Mainsepeda)