Event balap sepeda Tour de Surakarta 2024 sukses diselenggakan pada pada Sabtu, 30 November 2024. Acara ini diikuti ratusan peserta dari seluruh pelosok tanah air. Start dan finis gelaran Tour de Surakarta berpusat di Benteng Vastenburg, Solo.
Balapan ini terbagi menjadi dua kelas, kompetitif dan non-kompetitif. Untuk kategori kompetitif total jarak bersepeda mencapai 105 Km dengan elevasi total 1.300 meter. Sedangkan, kategori non-kompetitif 3 km lebih pendek.
Rute pembedanya ialah tanjakan menuju Candi Sukuh di Kabupaten Karanganyar. Pendakian puncaknya memiliki gradiens dua digit.
Selain itu, event ini tidak menyertakan kelas elite. Bahkan mantan atlet pun dilarang mengikuti balapan di kategori kompetitif. Race Director Tour de Surakarta 2024 Yohanes Tekno Wijoyo menyebut balapan ini diperuntukkan khusus para cyclist penghobi.
"Peserta race kami screening, eks atlet kita larang ikut. Kita pikir banyak event yang lain yang mengakomodir mereka. Sedangkan, khusus penghobi sangat jarang. Kita ingin cyclist penghobi ini mendapatkan apresiasi. Karena mereka latihannya juga berat," kata pria yang sering disapa Ko Yoyo ini.
Baca Juga: Aksi Pembangkangan Sukses, Cyclist Belgia Gabung Red Bull-BORA-hansgrohe
"Sering kali kalau eks atlet juga ikut, para penghobi ini sulit menang," imbuhnya.
Untuk kategori kompetitif pria, terbagi menjadi tiga kelas, yakni Men 30-39, Men 40-49, dan Man 50 Up. Sedangkan di kategori kompetitif wanita hanya terbagi dua kelas, Women 30-39 dan Women 40 Up. Total hadiah yang ditawarkan kepada para pemenang mencapai Rp75 juta.
Selain itu, event ini memperkenalkan potensi rute bersepeda di Kota Solo dan sekitarnya. Khususnya memperkenalkan rute Candi Sukuh yang belum banyak diketahui oleh para cyclist nasional. Terlebih jalur ini sangat indah karena melewati kebun teh Kemuning yang hijau.
Para peserta juga diajak mengeksplorasi beberapa landmark di kota Solo yang ikonik. Seperti Keraton Surakarta Hadiningrat dan Masjid Raya Shiekh Zayed Solo.
Hal lain yang membuat event ini menarik ialah kulinernya. Pihak penyelenggara menyediakan sejumlah menu makanan khas Solo yang sulit ditolak.
"Kuliner top kita itu tengkleng dan garang asem bambu. Ada bakso, nasi liwet, dawet selasih, dan lainnya. Saking larisnya sampai harus nambah lagi. Bukan tidak cukup, tapi pada nambah," imbuhnya.
Kesuksesan event ini diharapkan dapat terus dilanjutkan di tahun-tahun mendatang. Tour de Surakarta 2024 sendiri sejatinya bukan event pertama, melainkan memasuki edisi kedua. Event perdana balap sepeda yang diinisiasi oleh Solo Cycling Community (SCC) ini digelar 2022 silam. (Mainsepeda)