Pesta Perpisahan Tak Hanya Milik Cavendish

| Penulis : 

Mark Cavendish menerima banyak pujian di akhir masa kerjanya sebagai cyclist profesional. Salah satunya ialah gelar kebangsawanan dari Kerajaan Inggris. Ia kini dipanggil Sir Mark Cavendish.

Akan tetapi, pesta perpisahan yang meriah di akhir musim 2024 tidak hanya menjadi milik Mark Cavendish. Total terdapat 47 cyclist pria yang memutuskan gantung sepeda tahun ini. Mulai dari kelas WorldTour dan ProTeam. Beberapa diantaranya memiliki catatan tak kalah mentereng dari Cavendish. 

Berikut sejumlah cyclist yang memutuskan pensiun pada tahun 2024 dengan cerita tak kalah spesial. 

Rigoberto Uran, Pesepeda yang menjadi figur publik

Rigo saat ini figur publik yang populer di Kolombia. 

Di Kolombia, Rigoberto Uran menjadi pelopor sekaligus ikon nasional di olahraga balap sepeda. Rigo, sapaan Uran, bahkan dikenal sebagai 'Bapak balap sepeda modern Kolombia'. 

Ia merupakan pionir yang memulai balapan penuh di Eropa pada 2006. Tokoh-tokoh seperti Nairo Quintana dam Egan Bernal adalah pengikut jejak Uran. Banjir cyclist Kolombia di Eropa pun dimulai 2010,

Akan tetapi, Uran tak perlu menyamai prestasi rekan senegaranya tersebut. Ia hanya meraih dua kali posisi runner up pada Giro d'Italia, satu kali kemenangan etape Tour de France, dan medali perak kontroversial di Olimpiade 2012 menjadi hasil terbaik yang pernah diukir Uran.

Meskipun demikian, Uran mungkin tidak peduli akan itu. Pembalap 37 tahun ini beralih menjadi pengusaha kaya. Gurita bisnisnya mencakup restauran, pakaian, dan gran fondo yang populer. 

Ia telah menjadi pahlawan nasional di negaranya. Bahkan ia telah dibuatkan film dokumenter berisi 80 episode. Saat ini, Uran fokus mengejar ambisi baru sebagai pemain sepak bola profesional. Sungguh mengagumkan!

Baca Juga: Pendaftaran Mulai Besok, EJJ 2025 Menawarkan Spot Baru 

Edvald Boasson Hagen, pembalap paling produktif yang terlupakan

Edvald Boasson Hagen saat berseragam Team Sky. 

Cavendish terkenal pensiun dengan rekor kemenangan etape Tour de France yang melebihi legenda Eddy Merckx. Namun, karier Edvald Boasson Hagen tak terlampau buruk.

Percaya atau tidak, cyclist Norwegia ini mengumpulkan 81 kemenangan yang mencengangkan sepanjang kariernya. Meskipun hanya tiga diantaranya diciptakan di balapan Tour. 

Pada lis pembalap aktif 2024, hanya Cavendish, Primoz Roglic, Tadej Pogacar, Arnaud Demare, Alexander Kristoff, dan Elia Viviani yang memiliki catatan kemenangan lebih banyak dari Boasson Hagen. 
 
Ia mungkin bintang balap sepeda yang terlupakan. Mulai memudar sedikit demi sedikit. 

Boasson Hagen mulai naik daun bersamaan dengan Cavendish. Di usia 21 tahun, ia diprediksi jadi reinkarnasi Eddy Merckx usai penampilan gemilang di Gent-Wevelgem dan Giro d'Italia 2009. Namun, ia tidak pernah menjadi 'kanibal'. 

Meskipun demikian, Boasson Hagen menjadi inspirasi bagi atlet-atlet muda Norwegia untuk beralih ke balap sepeda. Membuang peralatan ski mereka.

Baca Juga: Tour de Surakarta 2024 Ajang Gowes Penghobi dan Pesta Kuliner

Domenico Pozzovivo, kuda perang Italia yang tertatih

Pozzovivo menjadi penampil terbanyak di ajang GrandTour Giro d'Italia. 

Edvald Boasson Hagen memiliki posisi sentral dalam budaya bersepeda di Norwegia. Tapi, Domenico Pozzovivo mendapatkan lebih banyak dari itu. Hal ini karena penggemar balap sepeda di Italia terkenal gila. 

Pozzovivo merupakan pembalap Giro d'Italia dengan penampilan terbanyak sepanjang sejarah. Berbagi rekor tersebut dengan pembalap 1970-an Wladimiro Panizza. 

Pozzo, sapaan Pozzovivo, total menempuh rute 132 ribu kilometer di Italia. Bukti bahwa ia begitu mencintai negara kelahirannya. 

Pembalap bertubuh mungil ini dua kali menempati posisi kelima klasemen general classification (GC) Giro d'Italia. Dan tujuh kali mengakhiri GC di posisi 10 besar. 

Pozzo merupakan 'kuda perang' di balapan modern. Bahkan kecelakaan dengan beberapa patah tulang di tubuhnya tak bisa menghentikannya. Pada 2019, ia terkena insiden usai pengendara mobil salah jalur. Akibatnya lengan tangan, kaki kanan, tulang rusuknya patah. 

Kecelakaan ini hampir mengubur kariernya. Namun, ia bangkit dan kembali bersepeda. (Mainsepeda)

Populer

Tips Memperkuat Otot dengan Gym
Kunjungi Pabrik SRAM di Taichung, Satu Bulan Produksi 170 Ribu Fork
Tips Setelan Sepeda (Khususnya Gir) Ideal untuk Bromo KOM
Tanjakan Gigi 1 Menguras Power Eko Setiawan
Pembalap Muda AS Magnus White Meninggal Dunia Ditabrak Mobil
RCS Sport Ajukan Perubahan Jadwal Milan–San Remo dan Il Lombardia
Tour de Banyuwangi Ijen 2024: Raih Ijen Sulfur Jersey, Imam Arifin Ikuti Rekor Manajernya
Piala Seni Karya Ismanto dan Jersey Polkadot untuk Juara
Anti Mainstream, Pesta Ultah di Gunung
Vee Gusti dan Juwanto Jawara Tour de Manado 2018