Lance Armstrong, mantan pesepeda fenomenal asal Amerika Serikat, berada di titik terendah dalam hidupnya ketika ia terbukti doping. Badan Doping Amerika Serikat (USADA) memutuskan Armstrong bersalah dan mencabut seluruh gelarnya sejak 1998. Termasuk tujuh gelar Tour de France.
Kasus itu membuat dunia gempar. Membuat cacian menghujani Amstrong. Salah satu pengkritiknya kala itu adalah Bradley Wiggins. Sang juara Tour de France 2012.
"Sulit untuk melihatnya usai berbohong begitu meyakinkan. Ini memilukan, tapi kemudian berubah menjadi amarah. Ini hal yang dialami semua orang. Pada akhirnya dia pantas mendapatkannya. Saya tidak menaruh simpati lagi padanya," kritik Wiggins ketika Amstrong mengaku telah menggunakan doping pada 12 tahun lalu.
Wiggins mengenakan jersey kuning di gelaran Tour de France 2012.
Saat ini, kritik tersebut dibalas dengan kebaikan oleh Armstrong. The Boss, julukan Armstrong, menawari Wiggins terapi mental di Amerika Serikat selama sepekan.
"Lance (Armstrong) telah banyak membantu saya dalam beberapa tahun terakhir. Bicara soal terapi, dia ingin membiayai saya pergi ke Atlanta selama seminggu. Dan Lance akan membiayainya, dia orang baik," kata Wiggins dalam podcast berjudul The High Performance.
Baca Juga: Pesta Perpisahan Tak Hanya Milik Cavendish
"Itu bukan berarti membenarkan apa yang telah dilakukannya, kita semua tahu itu. Tapi dia punya hati nurani di suatu tempat," imbuhnya.
Ya, Wiggins dalam beberapa tahun terakhir mengakui mengalami masalah mental. Hal ini merupakan efek pelecehan seksual dari sang pelatih ketika ia berusia belia. Saat itu, ia berusia 13 tahun dan aksi tak terpuji tersebut terjadi selama tiga tahun.
Ia menyalurkan amarah yang dipendamnya dengan memacu karier balap sepeda. Puncaknya ia memenangi Tour de France 2012 dan medali emas dalam nomor Time Trial (TT) di Olimpiade London.
"Hal terbesar yang berdampak pada saya dan hal terbesar yang saya terima, hal itu yang menyebabkan saya sangat menderita," ungkap Wiggins mengakui secara terbuka.
"Itu adalah gangguan terbesar yang saya pendam selama bertahun-tahun. Saat saya pensiun, saya benar-benar benci bersepeda. Saya sering mengatakan bahwa saya benci bersepeda karena saya menyalahkan bersepeda sebagai alasan saya bertemu orang ini," jelasnya.
Baca Juga: Tour de Surakarta 2024 Ajang Gowes Penghobi dan Pesta Kuliner
Terduga pelaku pelecehan seksual itu telah terungkap ke publik, yakni Stan Knight dari klub Archer Road di London Barat. Wiggins mengungkapkan bahwa empat orang lain yang berada di klub dan waktu yang yang sama telah melapor, membantu meringankan beban yang dipikulnya.
Dalam perjalanannya, Wiggins akhirnya menemukan kebahagian. Ia mengisolasi diri selama satu tahun bersama putranya. Meski dirundung masalah kebangkrutan dan utang, ia kembali mengendarai sepedanya dan mulai menikmati hidupnya.
"Sekarang saya berada di tempat terbaik yang pernah saya alami selama 44 tahun hidup saya. Saya menghabiskan waktu lima tahun untuk memilah pikiran saya. Saya akhirnya bertanggung jawab atas hidup saya sendiri," tutupnya. (Mainsepeda)