Journey to TGX 2024 sejatinya bukanlah event kompetitif race. Namun, sebagian cyclist tetap memberikan patok tinggi untuk kepuasan dan rekor pribadinya. Salah satunya ialah jadi finisher terdepan. 

Tahun lalu, Asril Kurniadi yang menyabet gelar tersebut. Tapi kali ini, Muhammad Hanif Fiqzira yang jadi juara, tanpa gelar. Cyclist asal Kediri ini menyelesaikan Journey to TGX 2024 usai finis di Pasar Pon Trenggalek dengan catatan waktu 8 jam 52 menit 15 detik. 

"Ada dua target saya. Pertama, ngalahin Abah Asril (sapaan Asril). Kedua, nyoba bisa lebih cepet dari tahun lalu," ungkap Hanif.

Baca Juga: Ditemani Hujan, Asril Kurniadi Dkk Tiba Pertama di CP Tulungagung

Target tersebut terpenuhi. Ia mengalahkan Asril yang akhirnya harus rela finis di posisi keempat. Sedangkan, catatan waktunya pun lebih cepat hampir enam menit dibandingkan tahun lalu.

Meskipun demikian, perjuangan Hanif ternyata buah dari kerja keras. Ia sebelumnya didiagnosa dokter mengalami cedera lutut ITBS (Iliotibial Band Syndrome). Diakibatkan penggunaan berlebihan pada jaringan adiposa di sepanjang paha bagian bawah hingga lutut bagian luar. Cedera ini ia dapatkan saat menjajal olahraga lari. 

"Saya baru mulai sepeda lagi itu September, jadi latihan dari nol hanya dua bulan. Latihan lebih banyak endurance, bertahap. Jadi ini saya sakit buat lari, kalau bersepeda aman," imbuhnya. 

Sementara itu, kegagalan Asril mempertahankan rekor dikarenakan masalah teknis. Ia memimpin peloton terdepan saat tiba di Checkpoint Tulungagung, tapi sproket-nya mengalami masalah. Bannya pun sempat bocor. Hal ini membuat lajunya terhenti dan rival-rivalnya menjauh. 

Baca Juga: Journey to TGX 2024: Saling Jaga, Finis Sebenarnya Adalah Rumah

"Saya ada trouble sepeda di setelah CP. Sempat berpikir, saya harus DNF (Did not Finish). Sproket depan itu ambrol, mungkin kendor. Beruntung masih bisa diperbaiki," kata Asril. 

Posisi runner up jadi milik Eko Febianto, juara EJJ 2024 600 Km. Sedangkan, peringkat ketiga dibawa pulang oleh cyclist debutan event ultra, Sarwono. 

"Rasanya luar biasa, seperti mimpi. Tidak masuk akal padahal sebelumnya tidak pernah gowes di atas 200 Km. Ketagihan saya, harus ikut lagi tahun depan," jelasnya. 

Di sisi lain, Ivo Ananda jadi cyclist wanita pertama yang menuntaskan tantangan Journey to TGX 2024. Ia menyelesaikan event ini saat jarum jam menunjukkan pukul 15:42 WIB. 

Journey to TGX 2024 merupakan event penutup dari sederet gelaran yang dikreasikan Mainsepeda. Tahun ini, rute Surabaya ke Trenggalek menempuh jarak 259 Km. Menjanjikan pengalaman bersepeda yang tak terlupakan. (Mainsepeda)

Populer

Journey to TGX 2024: Hanif Finisher Pertama di Pasar Pon Trenggalek
Journey to TGX 2024: Lanterne Rouge Bagi Cyclist Penuh Dedikasi
Hujan Sepanjang Jalan, Puluhan Cyclist DNF
Misi Pemkab Trenggalek Ramah bagi Pesepeda
Recovery Ride Menguak Keindahan Terpendam Trenggalek
Ditemani Hujan, Asril Kurniadi Dkk Tiba Pertama di CP Tulungagung
Kalender Event Mainsepeda 2024: East Java Journey Pertama, Bromo KOM X 18 Mei
Journey to TGX 2024: Tanjakan Slawe Paling Dirindukan SG CC
Journey to TGX 2024: Saling Jaga, Finis Sebenarnya Adalah Rumah
Journey to TGX 2024: Termuda 16 Tahun, Terjauh dari Toraja