Rangkaian event Journey to TGX 2024 berakhir. Sesi penutupnya ialah recovery ride yang digelar pada Minggu, 15 Desember 2024.
Tahun ini, benar-benar recovery ride. Tak seperti tahun lalu yang nanjaknya cukup berat. Rute recovery ride kali ini hanya sepanjang 29 Km. Ada tanjakan tipis, 100 meter saja. Tidak menyiksa dan para peserta pun menikmatinya. Start dimulai di Pasar Pon Trenggalek dan berakhir di Trenggalek Argopark.
Selain itu, kegiatan ini ternyata mampu menguak sisi terpendam dari Trenggalek. Khususnya saat melewati daerah Wonoanti. Pemandangan indah pedesaan, hijaunya persawahan, serta panorama deretan bukit sangat memanjakan mata. Bahkan Founder Mainsepeda Azrul Ananda menyebut view perjalanan mirip di Toraja.
Baca Juga: Journey to TGX 2024: Lanterne Rouge Bagi Cyclist Penuh Dedikasi
"Pemandangan bagus pol. Seperti lagi gowes di Toraja. Trenggalek ini lengkap, tinggal mengenalkan hidden gem-nya. Saya sama TLCC (Trenggalek Loop Cycling Club) gak pernah di ajak gowes ke rute itu," ucap Azrul.
Kekaguman yang sama juga diungkapkan oleh cyclist asal Surabaya, Ilmiawan Auwalin.
"Ternyata jalan-jalan desanya bagus, nyaman untuk bersepeda dan pemandangannya bagus," ujarnya.
Bagi penduduk lokal, pemandangan indah tersebut sudah sering mereka lalui. Cyclist asal Trenggalek, Gatot Subroto menyebut potensi rute menarik untuk bersepeda lebih beragam.
Baca Juga: Hujan Sepanjang Jalan, Puluhan Cyclist DNF
"Pada suka sekali dengan view-nya, alam, tidak ada di tempat lain. Trenggalek potensi sekali. Ini belum seberapa, banyak lokasi yang lebih asik. Di panggul misalnya. Lebih menantang lagi di Munjungan, tanjakannya panjang ending-nya pantai. Kira dari sini 60-70 Km," Kata Gatot.
Recovey Ride diakhiri makan bersama di Trenggalek Argopark. Tak lupa juga, ada bagi-bagi doorprize kepada para peserta.
Journey to TGX tampaknya masih sangat berpotensi. Tampaknya keindahan Trenggalek masih banyak yang perlu diungkap. Semakin penasaran. (Mainsepeda)