Tahun 2024 tak terasa akan segera memasuki ujungnya. Menandakan pergantian tahun sudah dekat. Banyak hal terjadi pada dunia balap sepeda dunia. Dari pencapaian gila Tadej Pogacar hingga kabar duka yang memilukan hati.
Berikut ringkasan peristiwa di dunia balap sepeda yang terjadi selama 2024:
1. Kembalinya Campagnolo di WorldTour
Produsen aksesoris legendaris Campagnolo comeback ke balapan WorldTour UCI usai hiatus satu tahun.
Pasca satu tahun hiatus dari dunia balap sepeda dunia, produsen komponen legendaris Campagnolo mengumumkan akan kembali jadi bagian balapan WorldTour. Mereka telah menjalin kerja sama dengan tim Cofidis mulai balapan tahun depan. Kesepakatan ini akan berjalan selama empat tahun ke depan.
Kembalinya Campagnolo di balapan WorldTour akan memanaskan persaingan dengan produsen komponen lain, yakni Sram dan Shimano. Pabrikan asal Italia ini akan mempersenjatai tim Cofidis dengan grup set andalan mereka, Super Record dan roda Bora Ultra WTO.
2. Attack Fenomenal Mathieu van der Poel
Kemenangan sensasional Mathieu van der Poel di Paris-Roubaix 2024, event yang disebut The Hell of North.
Pembalap Alpecin-Deceuninck Mathieu van der Poel mencetak kemenangan sensasional pada gelaran Paris-Roubaix 2024. Ia melakukan breakaway pada 60 Km sebelum finis, meninggalkan peloton.
Ia pun sendirian melaju di Velodrome Roubaix untuk mencatatkan kemenangan dengan jarak ekstrem 3 menit! Van der Poel juga memecahkan rekor kemenangan yang sebelumnya dicetak Andrei Tchmil pada tahun 1994. Kala itu, Tchmil menang solo dengan jarak 1 menit 13 detik.
3. Biniam Girmay, Sang Raja Afrika
Biniam Girmay jadi pembalap Afrika pertama yang memenangi balapan Tour de France.
Tour de France 2024 menciptakan kejutan terbesar usai Biniam Girmay sukses membawa pulang jersey hijau. Penghargaan tertinggi untuk sprinter terbaik di kejuaraan terebut.
Cyclist asal Eritrea ini meraih 378 poin dan mengungguli pesaing terdekatnya, Jasper Philipsen. Keduanya dipisahkan dengan perbedaan 33 poin.
Pencapaian ini cukup gila karena sebelumnya tak ada pembalap asal Afrika yang memenangi balapan etape Tour de France. Dan Biniam tak hanya sekali naik podium teratas, tapi tiga kali. Luar biasa!
4. Insiden Kecelakaan Terhoror
Insiden kecelakaan balapan Tour Basque Country 2024 menyebabkan 12 cyclist cedera.
Balapan Tour Basque Country 2024 pada awal April lalu jadi insiden kecelakaan terburuk. Kecelakaan ini melibatkan setidaknya 12 cyclist. Beberapa diantaranya nama-nama besar seperti Jonas Vingegaard (Visma-Lease a Bike), Primoz Roglic (Bora-Hansgrohe), dan Remco Evenepoel (Soudal Quick-Step).
Kecelakaan horor tersebut terjadi pada kilometer ke-40 jelang finis. Para pembalap sedang berada di kecepatan tinggi ketika melewati turunan. Sialnya, di ujung jalannya terdapat belokan tajam ke sisi kanan.
Akibatnya beberapa pembalap tak dapat mengendalikan sepedanya dan terperosok ke selokan beton yang cukup besar. Ada pula yang menabrak batu dan terpelanting ke tanah.
Akibat kecelakaan ini sejumlah pembalap mengalami cedera berat. Seperti Jonas Vingegaard dan Remco Evenepoel yang mengalami patah tulang.
5. Cyclist Muda Muriel Furrer Meninggal Dunia
Muriel Furrer, cyclist 18 tahun yang meninggal karena kecelakaan saat Kejuaraan Dunia UCI 2024.
Muriel Furrer menghembuskan napas terakhirnya usai mengalami kecelakaan pada Kejuaraan Dunia UCI road race women junior di Zurich pada Jumat, 27 September 2024. Ia tutup usia di umur 18 tahun.
Furrer mengalami cedera serius di bagian kepala. Meski sempat di evakuasi dengan helikopter, usaha pengobatannya tak berjalan baik.
Kejadian ini menimbulkan duka besar bagi dunia balap sepeda dunia. Terlebih Furrer merupakan atlet muda yang berprestasi.
6. Remco Evenepoel Meraih Dua Medali Emas Olimpiade
Pembalap Belgia Remco Evenepoel mencatatkan sejarah dengan meraih dua medali emas Olimpiade 2024 Paris. Evenepoel menyapu bersih dua nomor road bike dengan memenangi balapan Individual Time Trial (ITT) dan road race.
Kemenangan di nomor road race cukup menguras emosi Evenepoel. Evenepoel sempat terhenti, berteriak meminta bantuan. Sepedanya bermasalah. Namun, hal itu pun tak menghentikannya meraih juara. Usai berganti sepeda, ia terus melaju dan tanpa sanggup dikejar rival-rivalnya.
7. Pencipta Sepeda Ikonik Tutup Usia
Bob Parlee, penemu sepeda serat karbon, tutup usia karena melawan penyakit yang dideritanya.
Bob Parlee dilaporkan menghembuskan napas terakhirnya di kediamannya, Massachusetts, Amerika Serikat, pada akhir September lalu. Bob meninggal dunia di usia 70 tahun. Ia melawan penyakit kanker yang bersarang di tubuhnya selama 4 tahun terakhir.
Yang belum mengenal Parlee, ia adalah founder dari Parlee Cycles. Namun, sejarah mencatat namanya sebagai penemu rangka sepeda berbahan komposit, yakni material serat karbon.
Parlee Cycles merupakan salah satu mereka pertama yang memproduksi rangka sepeda serat karbon.
8. Mark Cavendish Cetak Rekor Bersejarah
Pencapaian rekor 35 kemenangan Tour de France Mark Cavendish yang ia raih di usia 39 tahun.
Mark Cavendish mendapatkan impian terakhirnya sebelum benar-benar 'gantung sepeda'. Kemenangan di etape 5 Tour de France 2024 membuatnya memecahkan rekor prestisius. Ia melampaui rekor kemenangan etape terbanyak di Tour de France sepanjang masa. Sebelumnya rekor ini dimiliki legenda cyclist asal Belgia, Eddy Merckx.
Cavendish yang kini berusia 39 tahun memenangi adu sprint di Saint Vulbas. Mengalahkan sprinter-sprinter yang jauh lebih muda, Alpecin-Deceuninck Jasper Philipsen dan pembalap Uno-X Mobility Alexander Kristof.
Pembalap asal Inggris ini menutup kariernya pada 10 November lalu. Menang di Singapore Criterium jadi kado manis di penghujung perjalannya sebagai atlet balap sepeda.
9. Pencapaian Super Pogacar
Tadej Pogacar memamerkan jersey pelangi, seragam khusus bagi pemenang Kejuaraan Dunia UCI.
Tahun 2024 jadi musim terbaik bagi bintang UAE Team Emirates, Tadej Pogacar. Cyclist Slovenia ini total meramu 24 kemenangan dalam satu musim balapan.
Kehebatan Pogi, sapaan Pogacar, juga terpancar dalam deretan trofi yang ia raih. Ia total meraih sembilan gelar juara.
Ia sudah menjadi buah bibir dunia ketika mengunci Dobel Giro-Tour. Menjuarai dua balapan GrandTour dalam satu musim, Giro d'Italia dan Tour de France sekaligus. Namun, hal itu bukan puncak kejayaan yang diinginkan Pogi.
Cyclist 26 tahun ini makin 'terbang di atas awan'. Ia meraih gelar juara dunia pada Kejuaraan Dunia road race UCI pada akhir September lalu. Membuatnya berhak menyandang sang pemilik Triple Crown. Mahkota yang sudah tak lagi muncul sejak 37 tahun lalu. Pemilik terakhirnya ialah Stephen Roche yang meraihnya pada 1987 silam.
Perjalanan menganggumkan Pogi musim ini akhirnya ditutup dengan kemenangan di balapan klasik Il Lombardia. Pada balapan itu, Pogi mengalahkan Remco Evenepoel dengan telak usai finis solo dengan jarak 3 menit 16 detik. (Mainsepeda)