EJJ 600 Km tanpa Gravel, Peserta Boleh Berkelompok

Berbeda dengan event ultra lainnya di Indonesia, Mainsepeda membagi dua kategori untuk East Java Journey (EJJ). Yakni jarak 1.500 Km dan 600 Km. Kategori terakhir diciptakan khusus bagi para pemula yang ingin naik level. Namun, tetap setapak demi setapak.

Mainsepeda memberikan ruang gerak lebih bagi para cyclist untuk beradaptasi. Dari sisi rute, segmen gravel tidak akan tersedia. Lintasan akan full jalan aspal.  

"Tahun lalu, ada segmen gravel setelah Check Point (CP) di Blitar. Tahun ini, EJJ 600 Km tanpa gravel," kata perwakilan Mainsepeda, Donny Rahardian. 

Selain itu, para peserta juga boleh berkelompok. Walaupun kategori ini tetap bersifat self supported atau mandiri. Namun, perlu digarisbawahi bahwa para peserta dilarang didampingi kendaraan support di luar panitia. 

Baca Juga: Lima Cyclist Indonesia 'Mbolang' Melewati Tiga Negara

Hal ini dilakukan Mainsepeda karena kategori 600 Km bersifat non-kompetitif. Jadi bersaing untuk jadi finisher terdepan bukanlah tujuan utama. Tak sedikit yang sekadar ingin menikmati perjalanan bersama rekan atau pasangan. 

Panitia juga melakukan sejumlah terobosan demi memberikan pengalaman lebih luas kepada cyclist. Tahun ini, EJJ mengizinkan diikuti berbagai jenis sepeda. Kecuali sepeda bertenaga mesin atau eBike

Baca Juga: Pendaftaran Bundling Event Mainsepeda Dibuka 9 Januari

EJJ 2025 merupakan edisi ketiga. Tahun ini, Mainsepeda menyiapkan sejumlah rute baru yang mengeksplorasi Jawa Timur lebih dalam. Melewati destinasi indah dan menawan. Dari pemandangan pantai, pegunungan, hingga telaga. Ada pula panorama indah hidden gem di Ponorogo.

EJJ 600 Km akan memulai event pada Jumat, 14 Februari 2025. Dengan Cut Of Time (COT) selama 64 Jam atau tuntas pada 16 Februari 2025. Titik start dan finis akan dipusatkan di Surabaya. (Mainsepeda)


COMMENTS