Komunitas Orang Utan Cyclist belum lama ini gowes ke negeri orang, yakni ke Chiang Mai. Kota terbesar kedua di Thailand yang berada di sisi utara. Kurang lebih 700 Km dari Ibu Kota Bangkok. Kota indah dengan perpaduan antara budaya dan warna kontemporer yang sempurna. Dulunya, Kerajaan Lanna Kuno pernah eksis di sana.
Alasan itu yang jadi sebab Orang Utan Cyclist ingin mengeksplorasi Chiang Mai. Komunitas asal Samarinda ini juga ingin bersepeda dengan suasana baru. Karena sudah sering kali bepergian di sudut-sudut Indonesia. Mulai dari Manado, Bali, Samosir, Pontianak, Makassar, hingga Solo. Lis itu belum termasuk event Mainsepeda Trilogy di Bromo, Kediri, dan Banyuwangi.
Selain itu, Chiang Mai dikenal sebagai salah satu surganya cyclist di Asia Tenggara. Karena suhunya cukup ideal. Dan sering kali dipergunakan tim pro balap sepeda berlatih.
Chiang Mai jadi tujuan perdana Orang Utan Cyclist menggelar event ke luar negeri.
"Ini merupakan gowes internasional pertama kali bersama teman-teman di Orang Utan Cyclist. Dalam dua tahun terakhir, kita gowes di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, hingga Sulawesi," ungkap Suwandi, Ketua Orang Utan Cyclist.
"Chiang Mai itu salah satu surganya cyclist di Asia Tenggara," imbuhnya.
Gowes bareng di Chiang Mai ini dibagi jadi tiga rute dalam tiga hari. Mulai 16-18 Januari. Hari pertama, rute Samoeng Loop yang ikonik dijajal. Jarak 86 Km, elevasinya 1.600 meter.
Hari kedua, rute ke Mae Wang Elephant Camp. Jaraknya lebih panjang, 105 Km. Namun, elevasinya tak terlalu tinggi. Dan hari terakhir, rute jarak pendek. 25 Km menuju ke Doi Suthep Temple. Tapi, jalur kemiringannya cukup tinggi, sekitar 700 meter.
Orang Utan Cyclist ketika mengunjungi Mae Wang Elephant Camp.
"Cuaca di sana cukup berbeda. Kita gowes pagi hari suhu 11 derajat, hembusan angin dingin karena kita di bagian utara Thailand," tambah pria yang sering disapa Pak Yonk itu.
Merasakan pengalaman bersepeda yang berbeda membuat Orang Utan Cyclist candu. Mereka pun mempersiapkan perjalanan internasional lainnya.
"Eksplor daerah lain lagi. Rencananya ke Australia, ingin ke Perth dan Melbourne" jelasnya.
Untuk menambah rasa semangat anggotanya, Orang Utan Cyclist juga mempersiapkan jersey khusus setiap ada event tour. Termasuk medali sebagai bentuk penghargaan.
Perth dan Melbourne, Australia, akan jadi tujuan selanjutnya bagi Orang Utan Cyclist.
Orang Utan Cyclist merupakan komunitas yang lahir di Samarinda. Namun, pada dasarnya, komunitas ini merupakan kumpulan dari beberapa komunitas lain yang tergabung untuk berpetualang bersama.
Selain berpetualang di tempat baru, Orang Utan Cyclist juga punya visi untuk menjalin silaturahmi dengan komunitas lain. Khususnya komunitas-komunitas yang dikunjungi oleh mereka.
"Intinya dengan hobi gowes, kita bisa kunjungi tempat wisata. Dan kita tahu adat budaya dan pariwisata daerah tersebut sambil silaturahmi dengan komunitas setempat," tutupnya. (Mainsepeda)