East Java Journey (EJJ) sudah tiga tahun digelar. Tak sedikit alumni EJJ yang kangen kembali gowes jarak jauh menikmati pemandangan tantangan rute bersepeda keliling Jawa Timur. Motivasi mereka pun berbeda-beda. Ada yang ingin memperbaiki catatan waktunya, ada yang ingin naik kelas.

Ya naik kelas. Naik kategori, dari 600 km ke 1.500 km. Tentu persiapan untuk mengikuti 600 km dan 1.500 km berbeda.

Salah satunya yang punya motivasi ingin naik kelas itu adalah cyclist asal Bojonegoro, Dwi Eko Firmansyah. 

Dwi sebenarnya seperti penghobi sepeda pada umumnya. Ia tumbuh di era pandemi. Namun, keikutsertaannya di event Journey to TGX 2023 membuat mindset-nya berubah. Ia jatuh cinta dengan bersepeda dengan jarak yang jauh. 

Dengan tekad "gas pol", cyclist 50 tahun itu mendaftar EJJ 2024 kategori 600 Km. Dan, ia sukses lulus. Catatan waktunya 61 jam 51 menit 47 detik. 3 jam lebih cepat dari batas COT (Cut Of Time). 

Tahun ini, Dwi ingin naik kelas. Ia akan turun di kategori kompetitif, EJJ 1.500 Km. "Pertimbangannya tidak banyak. Tahun kemarin 600 Km, saya ingin mencoba 1.500 Km. Mohon doanya ya," ungkap Dwi. 

Baca Juga: EJJ 2025 1.500 Km, Panorama Scenic Penawar Letih

Dwi kecanduan dengan bersepeda jarak jauh sejak mengikuti Journey To TGX 2023. Menurutnya, mengeksplorasi tempat-tempat baru dengan bersepeda sangat sulit dilupakan. Terlebih ada kepuasaan tersendiri ketika berhasil sampai ke lokasi-lokasi dengan pemandangan yang sangat indah. Rasa stres dan lelah terasa hilang dalam sekejab. 

"Stress release itu waktu nanjak, tapi setelah itu view bagus. Sangat menarik," imbuhnya. 

"Orang gowes itu istimewa, karena nagih. Ibaratnya 'kapok-kapok lombok', bilangnya kapok, capek, tapi tidak lama kepengen ikut lagi," jelas Dwi. 

Eits, bukan hanya Dwi yang ingin naik kelas. Ada juga cyclist asal Jakarta, Silvester Christanto. Ia memutuskan naik kelas tahun ini. Silvester akan beraksi di kategori 1.500 Km Men Pair. Berpasangan dengan James Meinheart Pelealu. Keduanya sama-sama berprofesi sebagai dokter. 

Silvester Christanto "naik kelas" ke EJJ 1.500 Km Men Pair berpasangan dengan James Meinheart Pelealu.

Silvester mengaku ingin menantang diri sendiri lebih jauh lagi. Sebelumnya ia juga finis strong di EJJ 600 Km tahun lalu. Menyelesaikan rute dengan waktu 62 jam 38 menit 51 detik. 

Cyclist 40 tahun ini mengaku bersepeda jarak jauh merupakan momen menyenangkan. Healing sekaligus penghilang stres akibat beban pekerjaannya yang melelahkan sebagai tenaga medis. 

"Senang aja menikmati waktu sendiri di atas sepeda dalam waktu lama sambil nikmatin alam. Saya memang senang mencoba pengalaman baru di tempat yang belum pernah dikunjungi. Puas ketika bisa meraih pencapaian jarak semaksimal mungkin," jelas Silvester. 

Baca Juga: Orang Utan Cyclist Rambah Gowes Luar Negeri

"Kalau cari sengsara sih iya, kayaknya orang ultra itu tipe yang senang disiksa. Di balik sengsara biasanya sih dapat balasan setimpal, yaitu pemandangan indah," imbuhnya.

EJJ 2025 akan mengeksplorasi rute-rute terbaik bersepeda di Jawa Timur. Pemandangan yang mengagumkan jadi menu utamanya. Pesona gunung, pantai, perbukitan, telaga, semuanya ada. Event ini akan digelar pada 10-16 Februari 2025.(Mainsepeda)

Populer

EJJ 2025 1.500 Km, Panorama Scenic Penawar Letih
Peringati Hari Bhayangkara Ke-78, Polda Jatim Gelar Tour de Panderman
Novita Lestari: Dari Lari, Rutin Bromo KOM, Lalu Triathlon
Misi Berbeda Remco Evenopoel dan Tadej Pogacar di Liege-Bastogne-Liege
Rute Tour de France 2025 Full di Prancis, Finish di Paris
Deretan Seragam Baru WorldTeam UCI, Desain Minimalis Jadi Pilihan 
Kolom Sehat: Last Sunday Ride 2024
Kejar Paket C
Motivasi Para Alumni yang Ingin Naik Kelas
Colnago C64; Makin Modern, Masih Tradisional