Mainsepeda telah menuntaskan tes rute untuk gelaran East Java Journey (EJJ) 2025. Termasuk untuk kategori 600 Km. Kategori yang bersifat non-kompetitif.
Seperti halnya segmen di kategori 1.500 Km, rute cukup kompleks. Jalanan sebagian besar dalam kondisi baik. Berupa cor dan aspal.
Meskipun demikian, beberapa lokasi bergelombang dan rusak. Ada pula segmen tanjakan yang akan menantang peserta. Namun, pemandangan indah akan membayar lunas semua itu.
Baca Juga: Motivasi Para Alumni yang Ingin Naik Kelas
Rute berjarak 609 Km dengan total tanjakan 5.430 meter. Tahun ini, Mainsepeda mengkreasikan rute yang lebih nyaman untuk dilalui. Tanpa jalur gravel. Harapannya para peserta semakin menikmati suasana bersepeda jarak jauh.
"EJJ 2025 600 Km tanpa rute gravel. Pemandangan juga tak kalah indah. Sawah, pegunungan, pantai di JLS (Jalur Lintas Selatan), hutan yang hampir di setiap segmen ada," kata perwakilan Mainsepeda, Donny Rahardian.
Untuk lokasi rehat, panitia menyediakan dua lokasi checkpoint (CP). Yakni Telaga Ngebel Ponorogo serta Istana Gebang Blitar. Masing-masing berada di kilometer ke-202 dan ke-386. Penempatan CP ini sangat ideal bagi para cyclist yang ingin menikmati suasana bersepeda long ride. Tidak kebut-kebutan.
"Dan pemecahan CP yang sangat pas. Menurutku bisa banget untuk yang buat happy-happy. Istirahat proper di setiap 200 Km. Bisa menikmati rute secara utuh, tanpa harus bersepeda gelap-gelapan," kata Adit, cyclist yang mengecek rute EJJ 2025 600 Km.
Baca Juga: EJJ 2025 1.500 Km, Panorama Scenic Penawar Letih
Eks peserta EJJ 2024 1.500 Km ini menggunakan wheelset dengan ukuran ban 700x28c. Sangat nyaman, tapi berhati-hati untuk jalanan yang kurang mulus. Jika ingin lebih aman pilihan ukuran lebih besar bisa menjadi opsi.
"Lebih aman kayaknya pakai 32 mm, biar bisa agak ugal-ugalan," jelasnya.
Tahun ini, EJJ telah memasuki edisi ketiga. Gelaran ini akan berlangsung pada 10-16 Februari 2025 mendatang. Untuk kategori 600 Km akan start pada Jumat, 14 Februari 2025. (Mainsepeda)