Hingga pukul 20.30 WIB, tercatat 10 cyclist East Java Journey (EJJ) 2025 yang telah tiba di lokasi CP 2. Ewin Abadi menjadi cyclist terakhir yang masuk di Istana Gebang, Blitar. Tepatnya pada pukul 19.46 WIB.
Tapi tak ada raut wajah kelelahan dari cyclist asal Jakarta ini. Ia tampak bahagia karena disambut oleh sang istri. Kebetulan sang istri saat ini sedang bekerja di Blitar. Keduanya melepas rindu karena sedang menjalani long distance marriage (LDM). Ewin di Jakarta dan istrinya tinggal di Blitar.
"Ada istri aku di sini," ungkap Ewin.
Ewin Abadi melintasi rute Jalur Lintas Selatan (JLS).
Lebih lanjut, Ewin mengaku rute EJJ tidak ada duanya. Segmen tanjakan Pacitan-Trenggalek yang menjadi queen of stage dari EJJ 2025 sangat menyiksa. Tak pernah ia temukan tanjakan serupa di sekitar Jakarta.
Baca Juga: Update EJJ 2025: Hati-Hati Turunan Jalan Rusak
Total elevasi dari CP 1 ke CP 2 di angka 5.310 meter dengan tipikal tanjakan berulang. Gradiens-nya bisa mencapai belasan persen. Hal ini membuat para cyclist seperti berhalusinasi jika tanjakan ini tidak ada akhirnya.
Kondisi semakin dipersulit dengan cuaca yang tidak menentu. Panas terik, angin kencang, hawa kering, hingga hujan deras membuat stamina peserta terkuras.
"Sempat demam, di Trenggalek aku tidur enam jam. Setelahnya, perjalanan alhamdulillah enak aja," ungkapnya.
Baca Juga: Update EJJ 2025 1.500 Km: Segmen Tanjakan Pacitan-Trenggalek Kejam
Sementara itu, Zidan Attala Nouval berpeluang akan tiba di CP 3 di Paltuding, Ijen, malam ini. Ia saat ini telah mencapai KM 1.125 atau tersisa 82 Km dari lokasi CP 3. Sedangkan, peringkat kedua Terry Tarigan tertinggal sangat jauh dari Zidan. Jarak keduanya adalah 160 Km.
Pembaca dapat memantau peserta EJJ 2025 dengan mengakses live tracker yang ada di banner website maupun Mainsepeda App. Selain itu, ikuti siaran live di Instagram Mainsepeda. (Mainsepeda)