Intensitas tantangan di segmen pertama East Java Journey (EJJ) 2025 kategori 600 Km masih tergolong moderat. Didominasi jalanan flat sejauh 117 Km, rute menanjak mulai dirasakan saat memasuki Nganjuk. Tanjakan utama menuju Telaga Ngebel, Ponorogo, dengan jarak 19 Km dengan ketinggian 760 mdpl. Telaga Ngebel sendiri lokasi yang diperuntukan sebagai CP 1. 

Hingga pukul 19.00 WIB, terdapat 48 dari 53 cyclist yang telah tiba di CP 1. Tantangan queen of stage di kategori 600 Km akan terjadi di segmen kedua dan ketiga. Melintasi tanjakan JLS Tulungagung dan Watu Pecah. 

Candra Wahyudi jadi cyclist yang pertama tiba ke CP 1 Telaga Ngebel, Ponorogo.

"Mulai 0 km sampai 117 km itu cenderung flat panjang dan agak jenuh. Kejenuhan itu dihilangkan dengan pemandangan yang indah di kanan-kiri jalan. Terus segmen Ngebel ujian baru dimulai. Tapi ya dinikmati saja, karena tujuannya ikut gowes tamasya, fun suffering," ujar Yohan Wahyudi. 

Baca Juga: Update EJJ 2025 1.500 Km: Chat Istri Dorong Terry Finis Runner Up

Karena sifatnya bertamasya, Yohan pun mengaku tetap mengutamakan untuk menikmati keindahan alam Jawa Timur. Sembari foto bareng dengan rekan-rekannya dari Surabaya.  

"Rencana minggu pagi sampai, tapi kita lihat lagi kalau ada spot bagus, ya foto-foto dulu," imbuhnya. 

Rute 600 Km menawarkan sejumlah spot pemandangan yang indah khas Jawa Timur. Seperti panorama Terasiring Pulung, Bendungan Bendo, Jalur Lintas Selatan (JLS), dan Bendungan Lahor. 

EJJ 2025 600 Km bersifat Non-Kompetitif sehingga diizinkan untuk berpeloton. 

"Planning gowes santai, ngonten aja, menikmati perjalanan. Dijalani aja tidak ada target, yang penting finis sehat," ujar Michael Calvino, cyclist yang sebelumnya menjajal EJJ 2024 kategori 1.500 Km di kelas Men Pair. 

Michael nampaknya tidak ingin muluk-muluk. Tahun lalu, ia mengalami sakit di tengah perjalanan EJJ 2024 akibat kelelahan. Cyclist asal Semarang ini pun DNF dan harus ditandu ke rumah sakit. 

Baca Juga: Happy Valentine 2025

Di sisi lain, cuaca terik dan panas menjadi kendala utama para cyclist EJJ 2025 600 Km pada hari pertama. Hal ini mempengaruhi stamina cyclist yang cepat terkuras. Potensi kekurangan cairan hingga kram jadi yang patut diwaspadai.

"Ini panas banget. Memang yang bener kalau siang-siang begini tidur. Salah malah sepedaan," kata Albertus Rudy Wijaya, cyclist asal Jakarta, sembari bergurau. 

EJJ 2025 600 Km memulai perjalanannya dari Surabaya Town Square pada pukul 04.59 WIB, Jumat, 14 Februari 2025. Kategori ini total akan melalaui 609 Km dengan elevation gain 5.430 meter. Para peserta akan diberi waktu 64 jam atau hingga Minggu, 16 Februari 2025, pukul 21.00 WIB, untuk menyelesaikan tantangan ini. 

Pembaca dapat memantau peserta EJJ 2025 dengan mengakses live tracker yang ada di banner website maupun Mainsepeda App. Selain itu, ikuti siaran live di Instagram Mainsepeda. (Mainsepeda)

Populer

EJJ 2025 1.500 Km: Juara 40 and Up, Dony Meramu “Derita” Baru
EJJ 2025 600 Km: Rieco Finisher Pertama
EJJ 600 Km: Intensitas Ringan, Mayoritas Cyclist Tiba di CP 1
EJJ 2025 1.500: Dwi Trijono Lumpuh, Bangkit, dan Podium!
EJJ 1.500 Km: Bondik Mendapatkan Tuah Zidan
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
EJJ 2025 600 Km Start! Menikmati Lanskap Jawa Timur yang Elok 
Update EJJ 2025 1.500 Km: 10 Cyclist Lolos CP 2, Om Ewin Ketemu Istri
EJJ 2025: Zidan Back to Back Juara EJJ 1.500!
EJJ 2025 Dimulai! Melewati 27 Kota/Kabupaten di Jawa Timur