Rieco Rinaldi jadi finisher pertama East Java Journey (EJJ) kategori 600 Km. Cyclist asal Sidoarjo ini hanya membutuhkan waktu 37 jam 28 menit 2 detik untuk menyelesaikan rute sejauh 609 Km. Ia finis hari kedua, Sabtu petang, 15 Februari 2025.
Tak ada target bagi Rieco untuk jadi yang terdepan. Hanya saja, ia merasa tidak mengantuk sehingga terus mengayuh sepedanya. Total ia hanya tidur 1,5 jam saja selama perjalanan.
"Total tidur 1,5 jam, di Pucanglaban. Mau lanjut ke CP Blitar masih jauh masih 40 km, akhirnya nyari mushola tidur jam 2 dini hari, bangun trus lanjut CP," ungkap Rieco.
Baca Juga: EJJ 2025 1.500 Km: Wisli Sagara Fokus Berwisata, Tapi Podium!
Meskipun 'ngebut', Rieco tetap dapat menikmati perjalanannya selama EJJ 2025. Ia sebelumnya pernah berpartisipasi pada EJJ perdana 2023 lalu. Dan kali ini, ia lebih menyukai rute dari sebelumnya.
Ia menilai pemandangan di rute EJJ 2025 sangat bervariatif dan tidak membosankan. "Pemandangannya saya suka tahun ini, lebih variatif karena ada gunung, pantai, bendungannya juga. Jadi gak ngebosenin. Jalurnya juga mantap," imbuhnya.
Candra Wahyudi jadi finisher kedua EJJ 2025 600 Km.
Finisher kedua ditempati oleh Candra Wahyudi. Ia mengulangi posisi yang diraih tahun lalu. Candra sendiri merampungkan rute 600 Km dengan catatan waktu 40 jam 23 menit 50 detik.
Sementara itu, cyclist termuda yang mengikuti EJJ tahun ini, Hanania Farras, menyelesaikan rute sebagai cyclist finisher ketiga. Pesepeda 18 tahun ini mengaku mengejar waktu karena senin pekan depan harus mengikuti ujian prakter di sekolahnya. Meskipun demikian, ia sangat menikmati perjalanannya.
Hanania Farras, cyclist termuda di EJJ 2025, rebut finisher ketiga di kategori 600 Km.
"Seru banget sih, apalagi pas lewat JLS tengah malam. Harus dicobain lagi, gak kapok sih," ungkap Hanan.
Pembaca dapat memantau peserta EJJ 2025 dengan mengakses live tracker yang ada di banner website maupun Mainsepeda App. Selain itu, ikuti siaran live di Instagram Mainsepeda. (Mainsepeda)