Taipei Cycle Show mungkin tidak lagi seheboh dulu, karena banyak merek sepeda besar memilih pameran sendiri-sendiri. Tapi sebagai ajang pameran B2B (business to business), acara ini masih punya kekuatan. Juga masih memberi peluang bagi perusahaan kecil/baru/inovatif untuk unjuk gigi.
Tak heran, peserta yang tampil masih mencapai angka 1.150 booth.
Masih bisa bikin “mabok” pengunjung yang masih baru di dunia sepeda. Dalam beberapa seri ke depan, Mainsepeda.com akan terus menampilkan produk/inovasi itu. Mulai dari yang heboh hingga bikin geleng kepala.
Super Magnesium segera di Jalanan
Baru-baru ini, Allite dari Amerika cukup membuat heboh. Mereka punya material baru, bernama super magnesium, yang digadang-gadang jadi bahan utama baru pembuatan frame dan komponen sepeda lain.
Bahan ini bobotnya hampir setara karbon, tapi dengan biaya produksi yang lebih mirip aluminium. Di Taipei, Allite menampilkan beberapa contoh frame. Mulai road, MTB, hingga gravel. Juga contoh komponen seperti stem dan seatpost.
Yang jadi pertanyaan, apakah sudah ada merek sepeda besar yang akan mengadopsi bahan ini? Morten Kristiansen, product and marketing director Allite, mengaku informasi itu termasuk rahasia. Dia juga tidak mau menyebut kapan sepeda super magnesium bakal beredar di jalanan.
Saat didesak apakah dalam tiga tahun? “Tidak akan selama itu,” jawabnya. Secara kasual, dia menyinggung angka antara 1-2 tahun. Dan itu tidak lama lagi, karena itu berarti sudah ada yang mulai diproduksi!
Bukan hanya sepeda, Kristiansen mengungkapkan kalau bahan ini juga bisa segera digunakan di arena balap Formula 1. “Kami sudah mulai berbicara dengan beberapa tim balap,” katanya.
Sebagai informasi, Allite bukanlah merek sepeda. Allite adalah perusahaan yang “menemukan” super magnesium dan siap mensuplai bahan itu untuk kebutuhan berbagai industri.
Smart Trainer Paling Praktis
Indoor trainer sudah seperti jadi alat wajib dimiliki bagi penghobi sepeda. Makin lama, model yang “smart” makin banyak dan makin terjangkau. Di Taipei, merek Australia JetBlack menampilkan dua produk andalan.
Yang pertama update dari WhisperDrive Smart, sebuah smart trainer yang benar-benar plug and play, tidak butuh kabel listrik maupun cadence sensor terpisah. Versi terbaru ini masih terlihat sama dengan yang pertama, tapi memiliki banyak update di dalamnya.
Yang kedua belum ada namanya, bahkan masih dalam bentuk prototype. “Baru selesai dua hari sebelum acara ini (Taipei) dimulai,” ungkap Tony Simmonds, managing director JetBlack.
Yang kedua itu juga smart trainer, tapi bukan direct drive. Jadi masih menggunakan ban belakang. Meski demikian, ini mungkin smart trainer paling praktis untuk traveling. Tidak butuh kabel listrik, bisa self generate power dari kayuhan seperti WhisperDrive Smart. Kemudian, bisa dilipat menjadi sangat simple. Dengan trainer ini, seorang cyclist/pembalap bisa bepergian dan menggunakannya di mana saja. Termasuk di tengah hutan yang tanpa listrik!
Murray Healey, international sales manager/product development JetBlack, menyebut produk baru ini masih akan dikembangkan lagi. Untuk mengurangi bobotnya lagi sekaligus memastikan harganya lebih terjangkau (kisaran Rp 10 juta adalah target).
Pengaman Sepeda Pakai Fingerprint
Bike lock (pengaman sepeda) Tron XD buatan ULAC Corporation ini mungkin bukan untuk mereka yang bersepeda untuk berolahraga. Tapi ini solusi menarik, karena menggunakan finger print pemiliknya!
Bahannya terbuat dari alloy kuat, dilapisi bahan silicon supaya tidak mudah “melukai” permukaan sepeda. Desainnya begitu minimalis dan “bersih.” Bike lock ini termasuk yang mendapatkan penghargaan desain dan inovasi di Taipei Cycle 2018.
Seatpost yang Mengikuti Gerakan Pinggul
Desain seatpost dari Vazalab ini juga mendapatkan penghargaan di Taipei 2018. Diberi nama B3F, seatpost ini juga mengejar kenyamanan ekstra bagi pengendara. Tapi nyaman saja tidak cukup. Sebagai bonus, Vazalab juga mencoba membuat seatpost ini membantu pengendaranya melaju lebih cepat!
Caranya? Dengan menggunakan “Formega,” yaitu elastomer (karet peredam) di ujung atas seatpost, tepat di bawah saddle clamp.
Sebenarnya, konsep ini tidaklah terlalu baru. Sudah ada beberapa seatpost yang punya ide sama. Termasuk dari merek-merek terbesar dunia. Tapi milik Vazalab ini beda karena menjanjikan performa ekstra.
Berkat riset, Formega bergerak meredam kejut sambil mengikuti gerakan pinggul pengendara. Dengan demikian, membantu gerakan kaki dan menambah power saat mengayuh pedal. Vazalab mengklaim kecepatan bisa bertambah 10-20 persen!
Bukan hanya untuk road, Vazalab juga membuat seatpost B3F ini untuk kategori lain seperti Brompton. (bersambung)