EJJ 2025: Atasi Pegal Hingga Kulit Kering Bersisik

Pasca mengikuti East Java Journey (EJJ) 2025 kategori 1.500 Km, para peserta disibukkan dengan masa recovery. Mengobati kelelahan ekstrem hingga mengembalikan fisik ke kondisi normal secepat mungkin. 

Berbagai cara pun dilakukan. Contohnya ialah Agus Amir, cyclist asal Bontang, yang memilih berkunjung ke jasa refleksi langganannya. Alasannya tentu untuk mengobati rasa letih dan pegal yang ia rasakan selama perjalanan.

"Yang jelas pasti itu refleksi. Saya ada langganan memang. Rutin sebulan dua kali ke sana. Sangat membantu memulihkan kondisi," kata Agus. 

Baca Juga: Pogacar Juara Umum UAE Tour 2025

Pemilik julukan The Lansia ini menyelesaikan tantangan EJJ 2025 1.500 Km dengan finis strong. Mencatatkan waktu 158 jam 19 menit 3 detik. 

Rekor ini sangat luar biasa mengingat usia Agus telah menginjak 64 tahun. Belum lagi EJJ 2025 dinilai memiliki kompleksitas rute yang lebih sulit dibandingkan edisi-edisi sebelumnya. 

"Saya sudah mulai gowes Sabtu kemarin, sekitar 50 Km. Kondisi saya baik karena mungkin saya tidak terlalu nge-push. Menikmati betul perjalanannya. Sesuai pace saya saja," imbuh Agus. 

Kulit kedua tangan Janu Joni kering dan bersisik karena cuaca panas selama perjalanan EJJ 2025.

Sementara itu, Janu Joni mengalami masalah kulit bersisik pasca EJJ. Cuaca panas menyengat membuat kulit cyclist asal Solo ini terbakar. Ia mengaku telah mengaplikasikan krim anti UV, tapi tidak berpengaruh banyak. Kulitnya kini menghitam dan kering. 

"Baru pertama kali ini. Sebelumnya aman," kata Janu. 

Akan tetapi, pesepeda 33 tahun ini memilih membiarkan kondisi itu. "Saya pakai pas mau berangkat dini hari, pas siang lotion-nya mungkin sudah hilang. Tidak saya obati ini, biar alami saja," imbuhnya. 

Baca Juga: Suasana Baru, Freedom CC Pilih Biru

EJJ 2025 jadi event yang berkesan bagi para pesertanya, tak terkecuali bagi Agus dan Janu. Tantangan yang komplet dari tanjakan, turunan, hingga gravel semua ada. Selain itu, EJJ menawarkan keindangan panorama yang sayang untuk dilewatkan. 

"Saya akan terus mengikuti EJJ selama terus diselenggarakan. Targetnya mau ngetes sampai usia berapa saya mampu," tutup Agus. (MIansepeda)


COMMENTS