Pogi Buka Kans Beraksi di Paris-Roubaix

| Penulis : 

Belakangan balapan Paris-Roubaix selalu dikaitkan dengan Tadej Pogacar. Rumor keterlibatannya pun tak kunjung hilang. Pecinta balap sepeda tentu ingin melihat aksi sang juara dunia di balapan cobble paling ikonik di dunia saat ini. Saking ikonik dan sulitnya balapan ini dijuluki "Neraka di Utara". 

Pogi, sapaan Pogacar, tak menutup kans untuk beraksi di jalan berbatu dan Hutan Arenberg tahun ini. Hal ini diungkapkan bintang UAE Team Emirates-XRG dalam salah satu talk show bersama mantan petenis, Marion Bartoli. 

"Saya telah melakukan pengintaian untuk Paris-Roubaix. Saya harus mengatakan bahwa itu menarik perhatian saya," kata Pogacar. 

Jawaban Pogi sedikit bersayap, membuat Bertoli tampak belum puas. Petenis wanita pemenang Wimbledon 2013 ini pun mencoba memberikan penegasan terhadapa pernyataan Pogi. 

Baca Juga: Vingegaard Lebih Kuat di Time Trial dengan Crank Pendek 

"Mungkin dalam waktu dekat, ya ada peluang besar bahwa saya akan ambil bagian. Saya tidak bisa mengatakan tahun ini atau tahun berikutnya. Tahun ini? Saya tidak bisa mengatakan, tidak," imbuhnya. 

Lebih lanjut, pembalap Slovenia ini mengaku akan mengambil keputusan usai berlaga di balapan Milano-Sanremo pada 22 Maret mendatang. Paris-Roubaix 2025 rencananya akan diselenggarakan pada 13 April mendatang.  

"Awalnya saya pikir itu terlalu sulit bagi saya, tetapi ketika saya melakukan pengintaian, saya melihat bahwa saya bisa. Jika saya bugar, mungkin saya bisa mencoba," ungkapnya lagi. 

Di sepanjang kariernya, Pogi belum pernah berpartisipasi di balapan Paris-Roubaix. Hal ini membuat rasa penasaran publik pun memuncak. Pogi seperti telah menaklukan segala tantangan pasca meraih gelar triple crown musim lalu, kecuali rute cobble Paris-Roubaix. 

Sanggupkah cyclist 26 tahun ini menaklukan rute berbatu yang intens tersebut? Jika ia mampu memenangi balapan itu, maka klaim bahwa ia pembalap terbaik di dunia balap sepeda modern tak terbantahkan. 

Dalam dua terakhir, Paris-Roubaix dikuasai oleh pembalap Alpecin-Deceuninck, Mathieu van der Poel. Bahkan ia meraih kemenangan fenomenal tahun lalu. Pembalap asal Belanda ini melakukan breakaway pada 60 km sebelum finis. Van der Poel terus meninggalkan peloton. Dia pun sendirian melaju di Velodrome Roubaix untuk mencatatkan kemenangan dengan jarak ekstrem 3 menit kala itu. 

Baca Juga: Sakera CC Night Ride Selama Ramadan

Meski belum menjajal mengikuti balapan Paris-Roubaix, Pogacar pernah merasakan jalanan cobble di Arenberg. Momen itu terjadi pada balapan Tour de France 2022, tepatnya pada etape 5. Kala itu, Pogi finis di posisi ketujuh. Tertinggal 51 detik dari pemenangan balapan, Simon Clarke (Israel-Premier Tech). 

Pogi memang minim pengalaman di balapan cobble, tapi rekan setimnya Pavel Sivakov percaya Pogi bisa bersaing di Paris-Roubaix. 

"Ia bisa memenangkan balapan apa pun. Mungkin ia kurang memiliki kecepatan untuk menjadi pelari cepat sejati, tetapi kecepatan tertingginya sudah membuatnya sangat sulit dikalahkan," kata Sivakov.

Pogacar memulai musim 2025 dengan gemilang. Ia memenangi gelar juara umum di balapan WorldTour UCI, UAE Tour 2025. (Mainsepeda)

Populer

Vingegaard Lebih Kuat di Time Trial dengan Crank Pendek 
Pogi Buka Kans Beraksi di Paris-Roubaix
Meniru Pogi Strategi Teranyar Jonas Vingegaard dkk
Kesalahan Cyclist Pemula: Duduk Mengangkang, Celana Dalam, atau...
Kenapa Harus Pakai Clipless Pedal (Tips Memakai dan Memilih Pedal)
Peter Sagan Mendadak Nge-Dance
Tips Memilih Lebar Handlebar yang Ideal
Pompa Ban Anda sesuai Berat Badan
Cepat Daftar, Hanya Sepertiga Slot Tersisa
Bagaimana Memilih Sepeda dan Ukurannya?