Paris-Nice 2025 akan menjadi pembuka balapan multi-etape WorldTour di Eropa. Memberi pengalaman pertama bagi para cyclist untuk menggambarkan persaingan yang sesungguhnya untuk Tour de France musim ini. Paris-Nice 2025 akan terdiri dari delapan etape dan digelar pada 9-16 Maret 2025.
Disebut juga sebagai 'race to the sun', Paris-Nice merupakan salah satu balapan legendaris yang pertama kali diselenggarakan pada 1933. Pembalap-pembalap hebat Eddy Merckx, Miguel Indurain, Jacques Anquetil, dan Sean Kelly masuk jajaran para juara. Nama terakhir merupakan pemegang rekor gelar terbanyak Paris-Nice dengan tujuh trofi yang diraih beruntun dari 1982-1988.
Sesuai tradisi, perlombaan dimulai di Prancis Utara dekat Paris dengan tahapan di Yvelines. Etape pembuka mencakup beberapa tanjakan pendek, tapi sebagian besar merupakan rute jalan datar.
Etape kedua kembali menghadirkan rute flat dari Montesson ke Bellegarde sejauh 183,9 Km. Balapan Individual Time Trial (ITT) akan menjadi penanda etape 3 yang dilaksanakan di Nevers, Prancis Tengah.
Setelahnya, balapan akan diisi segmen perbukitan dan tanjakan. Etape 4 dan 5 memiliki tipikal yang hampir sama. Rute perbukitan dengan tanjakan jarak pendek yang intensitasnya sangat intens. Sedangkan, etape 6 seperti menjadi momen rehat untuk para climber karena minim tanjakan.
Baca Juga: Kolom Sehat: Catakung
Queen of stage akan terjadi di etape 7 yang akan dimulai dari Nice dan finis di puncak Auron. Balapan ini akan berjarak 148,5 Km, tapi memiliki total elevasi mencapai 3.723 meter. Melewati dua puncak gunung kategori 1 di La Colmiane (7,4 Km dan 7 persen) dan Auron (7,3 Km dan 6,9 persen). Climber murni akan mendapatkan keuntungan besar di sini untuk menciptakan perbedaan.
Pesta juara akan ditentukan dengan rute tak kalah menantang di etape terakhir. Rutenya cukup pendek, hanya 119,9 Km. Akan tetapi, rute itu akan melewati tiga tanjakan kategori 1 di Col de la Porte, Cote de Peille, dan Col des Quatre Chemins. Namun, pemenang perlombaan akan diputuskan setelah para pembalap tiba kembali di Nice. Finis di dalam kota yang berada di tenggara Prancis, di tepian laut Tengah.
Tahun ini, duo Visma Lease a Bike diprediksi akan mendominasi Paris-Nice, yakni Matteo Jorgenson dan Jonas Vingegaard. Jorgenson berstatus juara bertahan. Meskipun demikian, Jorgenson mungkin akan diplot sebagai super-domestique bagi Vingegaard daripada mencoba memperpanjang gelarnya di Paris-Nice.
Baca Juga: Peter Sagan Mendadak Nge-Dance
Vingegaard memang menjadi prioritas utama di Visma Lease a Bike. Hal ini karena pembalap Denmark ini mungkin jadi satu-satunya penantang sepadan bagi Tadej Pogacar di Tour de France. Tren positif diharapkan mampu menumbuhkan DNA juaranya kembali pasca dibekap banyak cedera tahun lalu.
Ancaman terbesar bagi Vingegaard dan Jorgenson adalah Joao Almeida (UAE Team Emirates). Almeida dikenal sebagai pembalap yang sangat konsisten. Sebelumnya ia yang berada di posisi kedua setelah Vingegaard di balapan Volta ao Algarve (2.Pro). Selain itu, terdapat nama Santiago Buitrago (Bahrain Victorious), climber yang tangguh dengan kemampuan mencuri waktu jika ada kesempatan. Mattias Skjelmose dari Lidl-Trek dan Aleksandr Vlasov dari Red Bull-Bora-Hansgrohe juga merupakan pesaing GC yang patut diperhatikan. (Mainsepeda)
Data powered by FirstCycling.com